Liputan6.com, Jakarta - Mantan capres Ganjar Pranowo menyatakan memaklumi apabila presiden terpilih Prabowo Subianto berencana menambah jumlah kementerian/lembaga menjadi 40. Menurutnya, dalam dunia politik ada politik akomodasi.
"Saya paham karena saya politisi, saya sangat paham pasti politik akomodasi pasti dilakukan," kata Ganjar di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Baca Juga
Meski demikian, Ganjar menilai undang-undang yang mengatur membatasi jumlah kementerian menjadi 34. Apabila diubah maka akan ada kecurigaan masyarakat.
Advertisement
"Sudah ditentukan jumlahnya sehingga kita tidak bisa mengubah kecuali peraturannya diubah, kalau orang mengikuti itu maka atau membuat sendiri aturan maka melanggar UU enggak boleh," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, jumlah kementerian/lembaga yang ada saat ini sudah ideal. "Sekarang ini kan 34 (kementerian) itu cukup ideal," kata Ma'ruf.
Meski demikian, Ma'ruf menilai jumlah kementerian/ lembaga bisa saja bertambah apabila dirasa perlu. "Tapi bisa saja lebih daripada itu (34)," kata Ma'ruf.
"Kalau ada keperluan mungkin bisa lebih daripada itu," sambungnya.
Semakin Banyak Semakin Bagus
Diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menyatakan sepakat dengan wacana tersebut.
"Kalau memang ingin melibatkan banyak orang menurut saya enggak masalah, justru semakin banyak semakin bagus kalau saya pribadi," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/5/2024).
Habiburokhman mengaku tak masalah bila kementerian menjadi gemuk, menurutnya Indonesia negara besar sehingga membutuhkan banyak orang untuk membangunnya.
"Kalau gemuk dalam konteks fisik orang per orang itu kan tidak sehat, tapi dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar, besar justru bagus, negara kita kan negara besar, tantangan kita besar, target kita besar, wajar kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang berkumpul dalam pemerintahan sehingga jadi besar," ungkapnya.
Advertisement