Sahroni DPR soal Antrean di Bandara Soetta: Agar Tidak Terulang Lagi, Pusat Data Nasional Harus Dibenahi

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyayangkan sistem Pusat Data Nasional yang bermasalah yang berimbas antrean panjang terjadi di area pengecekan Imigrasi di keberangkatan internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (20/6/2024).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Jun 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2024, 18:30 WIB
Imigrasi Aktifkan 24 Autogate Baru di Kedatangan Internasional Bandara Soetta
Contoh kecanggihan di bandara Abu Dhabi, Imigrasi Indonesia datangkan kembali 24 mesin auto gate di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Sehingga total hingga akhir tahun 2023, akan ada 50 Autogate di kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Liputan6.com, Jakarta Server Pusat Data Nasional atau PDN Kementerian Komunikasi dan Informasi mengalami gangguan. Imbasnya antrean panjang terjadi di area pengecekan Imigrasi di keberangkatan internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (20/6/2024).

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyayangkan sistem Pusat Data Nasional yang bermasalah. Meski sudah ditangani cepat oileh pihak Imigrasi.

"Saya sudah terima laporan-laporannya. Ini sangat disayangkan karena Imigrasi sudah membangun sistem dengan baik. Jangan sampai bermasalah karena PDN-nya ada isu seperti ini," kata dia dalam keterangannya, Jumat (21/6/2024).

"Ini bisa merusak citra Indonesia di mata dunia. Seperti kita liat membludaknya antrian imigrasi kmaren, autogate tidak bisa digunakan, layanan paspor dan ijin tinggal di seluruh kantor Imigrasi terhenti. Kan ini insiden yang benar-benar menyusahkan," sambungnya.

Politikus NasDem ini berharap, agar tak terulang lagi, maka PDN Kemenkominfo dibenahi sehingga ke depannya tidak mengganggu kinerja Kementerian/Lembaga, terutama Ditjen Imigrasi.

"Pusat Data Nasional kita harus dibenahi, ke depannya tidak boleh lagi bermasalah begini. Percuma kalau Imigrasi sudah membangun sistem dengan baik, tapi jadi runyam karena Pusat Data Nasional-nya kebobolan. Karena kalau Pusat Data Nasional-nya bermasalah, autogate bakal error, antrian jadi mengular, layanan paspor dan ijin tinggal terhenti. Bisa memalukan itu. Apalagi, Imigrasi ini merupakan etalasenya Indonesia, baik atau buruknya citra Indonesia di mata dunia bisa dilihat dari kinerja Imigrasi," ungkap Sahroni.

Dia juga mengingatkan Kemenkominfobahwa bermasalahnya Pusat Data Nasional ini tidak hanya mengganggu kinerja Imigrasi saja, tetapi juga lembaga negara lainnya.

"Tentunya kejadian ini jadi catatan untuk Kementerian Kominfo. Karena Pusat Data Nasional ini tidak hanya digunakan oleh Imigrasi saja, tapi hampir semua Kementerian/Lembaga," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pakar: Gangguan Server PDN hingga Bikin Sistem Imigrasi Lumpuh Kemungkinan karena Ransomware

Pakar keamanan siber Pratama Persadha menduga server Pusat Data Nasional (PDN) terkena serangan siber ransomware, yang membuat lumpuhnya sistem imigrasi bandara Soekarno-Hatta dan seluruh kantor imigrasi Indonesia.

Sebelumnya, pada Kamis 20 Juni 2024, terjadi antrean panjang di imigrasi bandara Soetta, Cengkareng, karena sistem yang mengalami masalah. Laman media sosial X alias Twitter milik Ditjen Imigrasi pun menyebut, gangguan disebabkan karena adanya masalah pada server PDN.

 Sejauh ini, memang belum diketahui secara pasti penyebab gangguan tersebut. Namun, menurut pria yang juga Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC tersebut, ada sejumlah hal yang bisa menyebabkan gangguan total di server PDN.

Kemungkinan pertama, kata Pratama adalah jika terjadi gangguan suplai listrik. Lalu adanya kerusakan server. Kemudian, adanya gangguan koneksi internet. Terakhir, jika ada serangan siber seperti DDoS atau ransomware.

 


Bisa Bocor Data Pribadi

"Jika memang gangguan terjadi karena serangan siber, risiko yang mengancam makin besar, karena tidak hanya mengganggu layanan, tetapi bisa menyebabkan bocornya data pribadi," kata Pratama dalam keterangan yang diterima Jumat (21/6/2024).

Pratama menyebutkan, jika melihat pola gangguan yang terjadi, ada kemungkinan masalah yang menimpa PDN karena serangan siber ransomware, seperti yang pernah dialami Bank Syariah Indonesia.

Menurutnya, kalau masalah yang dihadapi PDN karena hal teknis, tak akan memakan waktu lama untuk perbaikan. Begitu juga jika ada masalah suplai listrik yang bisa diatasi dengan penggunaan genset listrik atau gardu lainnya.

Adapun kalau masalah karena koneksi internet, semua bisa ditanggulangi menggunakan koneksi radio Point-to-Point yang memiliki bandwidth besar dan tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan instalasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya