Liputan6.com, Jakarta - Berbagai upaya telah dilakukan aparat kepolisian untuk meredam aksi tawuran yang kerap terjadi di depan Mal Bassura sampai Pasar Gembrong atau di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur.
“Upaya yang telah dilakukan mencakup tindakan preemtif, preventif, dan represif. Upaya progresif juga telah dilakukan berupa deklarasi damai antara kedua belah pihak,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dihubungi, Kamis 27 Juni 2024 lalu.
Baca Juga
Walaupun begitu, Nicolas tidak menampik banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya tawuran di wilayah tersebut. Bahkan, diakuinya bahwa masalah di sana cukup kompleks.
Advertisement
“Karena banyak faktor yang mempengaruhi. Sangat kompleks yakni: pendidikan, ekonomi, kehidupan sosial dan budaya, pengawasan orang tua, rasa dendam, kepuasan diri sendiri, aktualisasi diri, dan sebagainya,” sebutnya.
Beberapa penyebab tawuran tersebut, kata Nicolas, menjadi salah satu pemicu terjadinya tawuran yang sering terjadi di lokasi tersebut. Terbaru, tawuran itu pecah pada Selasa sore, 9 Juli 2024.
Tawuran antar dua kelompok warga kembail pecah di Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (9/7/2024). Keributan sempat direkam oleh pengguna jalan dan videonya viral di media sosial.
Terlihat, dua kelompok massa saling serang menggunakan batu dan balok serta terdengar beberapa kali bunyi ledakan petasan.
Buat Arus Lalu Lintas Macet Parah
Kejadian ini membuat arus lalu lintas terganggu. Banyak dari pengguna jalan dari kedua arah menghentikan laju kendaraan.
Kasat Lantas Wilayah Jakarta Timur, Kompol Arry Setyo Utomo membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, anggota Polsek Jatinegara telah turun membubarkan kedua kelompok massa.
"Sudah dibubarkan dari Polsek," kata dia kepada wartawan, Selasa (9/7/2024).
Advertisement