Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani tiba di Gedung Bareskrim Polri untuk memenuhi undangan klarifikasi terkait sosok bandar judi online inisial T yang disebutnya kebal terhadap hukum.
Benny tiba sekitar pukul 14.15 WIB, Senin (29/7/2024). Dengan memakai jaket dan kaus Polo, Benny menyatakan siap menjawab pertanyaan awak media setelah pemeriksaan.
Baca Juga
"Saya akan memberi keterangan pers setelah memberi klarifikasi di dalam," ujar Benny Rhamdani saat ditemui awak media, Senin (29/7/2024).
Advertisement
Sementara itu, ketika disinggung soal inisial T, Benny mengaku akan mengungkap segala informasi yang dia tahu sebagai bentuk informasi kepada penyidik. Bukti apa yang dibawa Benny ke Bareskrim Polri?
"Bawa diri. (Akan jelaskan semuanya) nanti di dalam," ucap Benny.
Kedatangan Benny hari ini sesuai dengan undangan yang dilayangkan Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan terkait sosok inisial T pada Senin, 29 Juli 2024, sekira pukul 14.00 WIB.
"Kami undang jam 14.00 WIB," singkat Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, sebelumnya menyebut bisnis judi online di Tanah Air dikendalikan oleh orang Indonesia. Namun Benny tidak menyebut nama, hanya inisial T.
Sosok Mister T ini, disebut Benny, memiliki pengaruh yang sangat besar. Bahkan Mister T tidak tersentuh sekalipun oleh hukum di republik ini.
Benny mengungkap sosok inisial T ini dalam sambutannya pada acara Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (KAWAN PMI) di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat, 26 Juli 2024.
Baca selengkapnya: Misteri Sosok Mister T, Bandar Besar Judi Online yang Tidak Tersentuh Hukum
Benny Soal Peran Bandar Judi Inisial T
Sebelumnya, Kepala BP2MI, Benny Ramdhani mengklarifikasi perihal pernyataannya sosok T yang merupakan pengendali judi online dari Indonesia. Menurut dia, ada sedikit kesalahpahaman dalam pemberitaannya.
Benny menjelaskan dalam pernyataannya tidak hanya fokus pada judi online yang ada di Kamboja saja, tapi juga meliputi kasus scamminng online.
"Di mana penempatan ilegal ke Kamboja itu kan kerja di judi online dan scamming online. Nah itu yang dalam beberapa pemberitaan jadi hilang, kok semua jadi fokus ke judi online," kata Benny saat dihubungi wartawan, Sabtu (27/7/2024).
"Padahal yang saya sampaikan kaitan dengan penempatan ilegal itu adalah judi online di Kamboja," sambung dia.
Namun dia masih tetap membenarkan perihal sosok T yang merupakan seorang pengendali judi online di Indonesia.
"Waktu itu saya lontarkan, mudah kok ya untuk mencegah penempatan ilegal ke Kamboja. Ya tangkap aja, proses hukum, kepada inisial T, gitu kan yang diduga inisial T pengendali bisnis judi online," kata Benny.
Â
Advertisement
Jokowi soal Sosok Inisial T: Ah Enggak Tahu, Tanyakan ke Pak Benny
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak mengetahui sosok berinisial T yang disebut sebagai pengendali bisnis judi online di Indonesia.
Jokowi meminta kepada wartawan untuk langsung menanyakan langsung siapa yang dimaksud sosok T tersebut ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani.
"Ah enggak tahu (inisial T)," ujar Jokowi saat ditanya wartawan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat, 27 Juli 2024.
"Tanyakan ke Pak Benny saja," kata Jokowi.
Benny Ungkap Sosok T ke Jokowi
Saat mengungkap soal inisial T yang merupakan pengendali judi online di Indonesia, Benny mengaku sudah melaporkan sosok T ini ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Saya menyatakan di depan Presiden, Panglima TNI dan Kapolri, sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis judi online di Kamboja. Dan siapa aktor di balik scamming online. Saya cukup menyebutnya, inisialnya T aja, paling depan. (Inisial) yang kedua saya enggak perlu sebut. Dan ini saya sebut di depan Presiden," ujar Benny Rhamdani.
Bahkan, Benny Rhamdani mengeklaim, saat mengungkap sosok T dalam rapat terbatas di Istana Negara beberapa waktu lalu, Presiden dan Kapolri kaget.
"Boleh ditanya Pak Menko Mahfud Md saat itu. Pak Presiden kaget. Pak Kapolri kaget. Agak cukup heboh rapat terbatas saat itu. Orang ini adalah orang yang selama republik ini berdiri tidak tersentuh oleh hukum," ucap Benny.
Benny menjelaskan sosok T berhasil terungkap setelah pihaknya mengusut kasus penempatan pekerja ilegal ke Kamboja. Di negara yang dijuluki Hell on Earth itu, banyak warga Indonesia dipekerjakan secara ilegal di tempat-tempat judi online.
Tidak hanya dari kalangan menengah ke bawah, pekerja asal Indonesia yang ditempatkan secara ilegal di Kamboja juga berasal dari kalangan berpendidikan.
Benny sadar, jika selama ini kenapa negara tidak mampu menyentuh sindikat penempatan pekerja ilegal, karena bisnis ini selalu dibekingi oleh oknum-oknum yang memiliki atribut-atribut kekuasaan di negara.
"Di depan Presiden, di hadapan Panglima TNI, di hadapan Kapolri, menteri dan lembaga, saya katakan oknum-oknum itu berasal dari TNI-Polri, oknum-oknum kementerian/lembaga. Dan bahkan oknum di BP2MI terlibat dalam sindikat penempatan ilegal pekerja migran Indonesia," ujar Benny.
Oleh karena itu, Benny meminta negara harus berani memberantas sindikat perdagangan orang dan bandar judi online yang merusak bangsa.
"Mohon maaf dengan segala hormat. Saatnya negara mengambil tindakan tegas. Tidak hanya menyeret para calo, kaki tangan, tapi mampu hukum menyentuh para bandar, para tekong. Mereka yang kita kategorikan sebagai penjahat, penjual anak bangsa, yang selama ini mengambil keuntungan dan pesta pora dari bisnis haram perdagangan manusia," ujar Benny.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com