Kemendikbudristek Resmi Buka Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 di Bali, Jaga Warisan Budaya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi membuka Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 pada Rabu malam 7 Agustus 2024 di Lapangan Chandra Muka, Batubulan, Gianyar, Bali.

oleh Tim News diperbarui 08 Agu 2024, 12:42 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2024, 12:38 WIB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi membuka Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 pada Rabu malam 7 Agustus 2024 di Lapangan Chandra Muka, Batubulan, Gianyar, Bali.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi membuka Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 pada Rabu malam 7 Agustus 2024 di Lapangan Chandra Muka, Batubulan, Gianyar, Bali. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 telah resmi dibuka pada Rabu malam 7 Agustus 2024 di Lapangan Chandra Muka, Batubulan, Gianyar, Bali.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mempersembahkan pagelaran 'Maha Wasundari' sebagai pembuka Indonesia Bertutur 2024 dengan menampilkan tiga genre tari Bali yang telah menjadi warisan budaya dunia.

"Pergelaran 'Maha Wasundari' menegaskan pentingnya peran manusia dalam menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutannya serta menyambungkan warisan leluhur kepada generasi berikutnya," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, melalui keterangan tertulis, Kamis (8/8/2024).

Dia menjelaskan, Maha Wasundari merujuk pada kemuliaan air dan bumi yang menghidupi manusia, hadir sebagai ekspresi dan refleksi komunal manusia dalam menghadapi dinamika zaman.

Menurut Hilmar, pementasan ini bertujuan meneruskan jalan kebudayaan leluhur yang menempatkan seni sebagai tontonan dan tuntunan yang meruwat dan merawat kemanusiaan. Dia pun mengingatkan tentang pentingnya kita sebagai masyarakat menghargai kebudayaan.

"Karena sejatinya itulah kekuatan dan kekayaan Indonesia, kebudayaan dan keragaman hayati. Kalau kedua hal ini dipertemukan, Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah, dan festival Indonesia Bertutur bertujuan untuk mengangkat semua itu ke dalam satu rangkaian kegiatan," ucap Hilmar.

Dia lalu menekankan pentingnya kearifan-kearifan yang diwariskan leluhur dilihat kembali dan digunakan sebagai panduan menghadapi tantangan masa depan.

"Jika warisan-warisan itu menunjukkan tanda-tanda kepunahan pada generasi saat ini, berarti ada perilaku yang keliru dan harus segera diperbaiki," terang Hilmar.

 

Acara Pembukaan Indonesia Bertutur 2024

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi membuka Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 pada Rabu malam 7 Agustus 2024 di Lapangan Chandra Muka, Batubulan, Gianyar, Bali.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi membuka Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 pada Rabu malam 7 Agustus 2024 di Lapangan Chandra Muka, Batubulan, Gianyar, Bali. (Istimewa)

Pembukaan Indonesia Bertutur 2024 ditandai dengan seremoni membunyikan Okokan, alat musik tradisional Bali yang menjadi simbol kesuburan, penciptaan, dan keharmonisan.

Okokan dibunyikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo, dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha.

Lalu Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ahmad Mahendra, Direktur Festival Indonesia Bertutur 2024 Taba Sanchabakhtiar, dan Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2024 Melati Suryodarmo.

Pembukaan Indonesia Bertutur 2024 juga menandai dibukanya rangkaian kegiatan di lokasi untuk publik: ARMA Museum and Resort, Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma, TONYRAKA Art Gallery, Neka Art Museum, dan Museum Puri Lukisan.

Masyarakat dapat menikmati berbagai kegiatan selama 12 hari, mulai 7 hingga 18 Agustus 2024. Mulai 14 Agustus, kegiatan lainnya juga akan hadir di Pulau Peninsula, Nusa Dua.

Seluruh rangkaian kegiatan dalam Indonesia Bertutur 2024 terdiri dari sembilan program: Maha Wasundari (seremoni dan pertunjukan di acara pembukaan), Visaraloka, Kathanaya, Layarambha, Ekayana, Samaya Sastra, Anarta, Kiranamaya, dan Virama.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya