Genjot Perekonomian, Pembayaran QRIS di Jakarta Meningkat 173 Persen

Sampai dengan bulan Juni 2024, volume transaksi QRIS di Jakarta telah mencapai 796,9 juta atau tumbuh 173 persen.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 13 Agu 2024, 03:16 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 03:16 WIB
Ilustrasi Penggunaan QRIS untuk melakukan transaksi di Kutai Kartanegara.
Ilustrasi Penggunaan QRIS untuk melakukan transaksi di Kutai Kartanegara./Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyatakan bahwa digitalisasi pembayaran yang masif turut mendorong pembangunan ekonomi.

Kata dia, pemanfaatan infrastruktur teknologi dan optimalisasi SDM digital Jakarta menjadi kunci sukses dalam mendorong akselerasi digitalisasi di berbagai sektor. Misalnya sektor akomodasi, makan dan minum, destinasi wisata, serta transportasi.

"Hal ini mengakselerasi Jakarta dalam mencapai visinya menjadi kota global yang berdaya saing tinggi sebagai pusat perdagangan, kegiatan layanan jasa dan keuangan, serta kegiatan bisnis taraf nasional dan internasional," kata Arlyana di Jakarta pada Senin, (12/8/2024).

Arlyana mengatakan, pihaknya berupaya mendorong terbentuknya ekosistem pembayaran digital yang semakin kuat dan meningkatkan literasi digital masyarakat. Bahkan QRIS telah menjadi game changer dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan alat pembayaran nontunai.

"Sampai dengan bulan Juni 2024, volume transaksi QRIS di Jakarta telah mencapai 796,9 juta atau tumbuh 173 persen year on year," ucapnya. 

Dia menambahkan, pelaku usaha menjadi pendukung terpakainya QRIS di Jakarta yang mencapai 5,4 juta. Bahkan pengguna QRIS juga mencapai 5,81 juta.

Kemudian, inklusifitas sistem pembayaran nontunai, terutama QRIS, tersebar di beberapa segmen jenis usaha. Pangsa volume transaksi QRIS di Jakarta sudah relatif besar, hampir 34 persen nasional. 

"Namun, berbagai upaya perlu terus dilakukan untuk mendorong penggunaan QRIS di beberapa sektor lainnya," jelas dia.

Gubernur BI Optimistis QRIS Bisa Mendunia

Sebelumnya, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) terus memperluas penggunaan Sistem Pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), ke berbagai negara di Asia.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, penerapan QRIS lintas negara tersebut telah sukses digunakan di negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Untuk perluasan, QRIS juga akan bisa digunakan ke negara Korea Selatan, Jepang, India, hingga UEA.

"Perluasan kerja sama QR Indonesia Standar antar negara, setelah direalisasi dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura, Kami bapak presiden sudah menandatangani nota kesepahaman kerja sama QR dengan negara Korea Selatan, Uni Arab Emirat, Jepang, dan India," kata Perry dalam pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) 2024, di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Perry berharap, penggunaan QRIS Lintas negara ini bisa diterapkan di seluruh negara di Asia, sehingga sistem pembayaran antar negara bisa dilakukan dengan mudah dan cepat.

"Ke depan Asia akan terintegrasi dengan pembayaran melalui QR dan fast payment," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya