Kecam Pembubaran Diskusi di Kemang, Immanuel Ebenezer: Pelaku Harus Segera Ditangkap

Ketua Umum Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer, mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku kerusuhan diskusi FTA di Kemang, Jakarta Selatan.

oleh Tim News diperbarui 29 Sep 2024, 10:54 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2024, 10:02 WIB
Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer
Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer saat menghadiri acara buka puasa bersama (Bukber) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 1 April 2024. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Insiden pembubaran diskusi yang digelar Forum Tanah Air (FTA) di sebuah hotel di Jakarta pada Sabtu (28/9/2024) menimbulkan kecaman keras. Ketua Umum Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer, mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku kerusuhan tersebut.

Menurutnya, tindakan anarkis tersebut merupakan ancaman serius bagi demokrasi di Indonesia.

"Tindakan para perusuh tersebut sangat tidak beradab dan harus diproses secara hukum. Pelakunya harus segera ditangkap," ujar Immanuel dalam pernyataannya pada Minggu (29/9/2024).

Ia juga mempertanyakan kehadiran aparat keamanan yang dinilai tidak sigap dalam menghadapi situasi tersebut.

“Orang bisa menyangka, Polri menyuruh para preman untuk mengacau. Ada petugas di tempat, tapi pengacau bisa leluasa,” katanya.

Lebih lanjut, Immanuel memperingatkan bahwa jika tindakan hukum tidak segera diambil, masyarakat dapat mencurigai keterlibatan Presiden Joko Widodo atau adanya kerja sama antara polisi dan preman dalam peristiwa ini.

Hal tersebut, menurutnya, dapat menimbulkan opini negatif yang merugikan citra pemerintah dan kepolisian.

"Agar tidak ada kesalahpahaman di tengah masyarakat, polisi harus segera menindak para pelaku dan dalang di balik aksi intimidasi ini, yang jelas-jelas merusak demokrasi," tegas aktivis yang akrab disapa Noel itu.

Tidak Bisa Dibenarkan

Diskusi Forum Tanah Air
Diskusi Forum Tanah Air bertema 'Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional", dibubarkan paksa oleh sekelompok orang tak dikenal. Acara digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024) (Istimewa)

Noel mengatakan, pembubaran paksa sebuah diskusi yang merupakan hak demokrasi setiap warga negara Indonesia, tidak bisa dibenarkan. Tak ada alasan dan tak ada celah yang bisa membenarkan tindakan demikian.

“Para pengacau itu membatalkan hak demokrasi warga untuk berkumpul dan bentuk TEROR terhadap DEMOKRASI dalam menyatakan pendapat. Pasal 28 UUD 1945: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang,” tuturnya.

"Supaya peristiwa memilukan ini menjadi jelas, para pelaku harus segera diproses. Mereka telah melanggar sejumlah pasal pidana. Jika ada celah hukum untuk segera menahan para pelaku, Polri harus melakukannya sesegera mungkin," Noel menandasi.

Forum Tanah Air

Diketahui, Forum Tanah Air sendiri merupakan organisasi yang dibentuk oleh diaspora Indonesia di berbagai negara. Menurut aktivis sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung, FTA didirikan di New York sekitar tahun 2018 atau 2019 sebagai wadah bagi perantau asal Indonesia untuk berdiskusi dan berkontribusi bagi tanah air

“Banyak diaspora Indonesia yang bergabung di FTA. Mulai dari mahasiswa yang setelah lulus tapi tidak kembali ke Indonesia, sampai aktivis yang dulu sempat tidak diperbolehkan kembali ke Indonesia. Saya juga ikut mendirikan organisasi itu,” ungkapnya dalam channel youtube Rocky Gerung Official, ditayangkan Sabtu (28/9/2023) siang.

Adapun Ketua FTA Tata Kesantra menyatakan prihatin atas peristiwa pembubaran diskusi. "Ini sungguh memalukan. Apa yang kita alami hari ini, jauh lebih buruk dari perlakuan Orde Baru. Kita mundur 40 tahun ke belakang," katanya.

Sejumlah aktivis dan pengamat politik hadir dalam diskusi, di antara: Abraham Samad, Din Syamsudin, Fachrurozi, Sunarko, Chusnul Mariyah, Siti Fadilah, Refly Harun dan banyak lagi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya