Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, terang-terangan ingin membongkar skandal korupsi para pejabat negara.
Hal tersebut dia sampaikan dalam sebuah video usai ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi Pergantian Antarwaktu (PAW) caleg DPR RI Harun Masiku.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi ini, Koordinator Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra mendorong agar Hasto membongkar saja temuannya ke publik. Sebab, kata Herzaky, jika Hasto Kristiyanto hanya berasumsi akan dianggap pengalihan isu lantaran sudah ditetapkan menjadi tersangka korupsi.
Advertisement
"Kalau memang ada, bongkar saja. Mengapa ditahan-tahan? Makin lama ditahan, publik bisa berasumsi, ini hanya peluru kosong, pengalihan isu saja, karena frustrasi dan kaget bisa dijadikan tersangka setelah sekian lama melenggang bebas," kata Herzaky kepada wartawan, Senin (30/12/2024).
Herzaky mengatakan jika punya bukti dan ditahan-tahan maka Sekjen PDIP itu justru bisa dianggap menutupi kejahatan.
"Mari beberkan saja data dan fakta hukumnya. Publik juga menanti. Kami juga dukung penuh. Kalau memang ada," ucap Herzaky.
Sementara itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyatakan bahwa sebaiknya diungkap saja bila ada skandal elit politik. Dia tak ingin Hasto asal menuding hingga menjadi bola liar.
"Ini negara hukum, sekiranya apa yang disampaikan sebagai tudingan skandal elit politik itu benar adanya, silakan saja menempuh jalur hukum," ujar Kamhar.
Menurutnya, publik akan membaca jika Hasto hanya menebar opini, maka itu adalah sekadar ancaman untuk meningkatkan posisi tawar yang di belakang membonceng kepentingan tukar guling.
"Jangan hanya sekadar menebar opini yang bisa membuat suasana gaduh. Publik membaca jika hanya sekadar menebar opini, ini hanya sekadar ancaman untuk meningkatkan posisi tawar yang di belakang membonceng kepentingan tukar guling," pungkasnya.
Istana Persilakan Hasto Ungkap Pejabat Negara yang Korupsi
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah menyiapkan puluhan video keterlibatan petinggi negara dalam kasus korupsi.
Hal ini diungkapkan politikus PDIP Mohamad Guntur Romli lewat video yang dibagikannya melalui Instagram @gunroml, Kamis (26/12/2024).
Sebelum mengungkapkan puluhan video itu, Guntur mengeklaim Hasto kooperatif dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku.
"Mas Hasto itu taat hukum dan kooperatif," kata Guntur.
Dia kemudian mengungkapkan, Hasto Kristiyanto telah membuat puluhan video keterlibatan pejabat negara dalam kasus korupsi.
"Menarik adalah Mas Hasto sudah membuat puluhan video itu adalah yang tadi disampaikan yang pertama. Kan ada lanjutan puluhan video yang juga di situ akan membongkar dugaan keterlibatan petinggi-petinggi negara kasus korupsi," jelas Guntur.
Guntur mengaku sudah menonton sejumlah video yang dibuat Hasto. Dalam video itu, terdapat bukti-bukti keterlibatan pejabat negara dalam kasus korupsi.
"Dan ini video-video nanti, itu kalau dirilis akan menggemparkan, akan mengubah peta pemberantasan korupsi, opini publik, dan luar biasa. Karena yang akan disebut nama-namanya dan bukti-buktinya, nanti sungguh mencengangkan," ucap Guntur.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mempersilakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menunjukkan video keterlibatan petinggi negara dalam kasus korupsi. Namun, dia mempertanyakan apa betul Hasto memiliki bukti tersebut.
"Ah ya, emangnya ada (video itu)? Kalau ada ya disampaikan aja. Kan semua kan landasannya hukum, ya. Fakta hukum lah," kata Prasetyo di Indonesia Arena Jakarta, Sabtu (28/12/2024).
Â
Advertisement
Hasto Singgung Ambisi Presiden Tiga Periode
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto buka suara usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) mantan calon legislatif PDIP Harun Masiku.
Melalui tayangan video, Hasto menyampaikan bahwa PDIP adalah partai yang sealu menghormati keputusan KPK. Hasto menyadari risikonya sejak awal saat mengkritisi demokrasi dan pemerintahan. Termasuk masuk penjara.
"Saya sudah memahami berbagai risiko-risiko yang akan saya hadapi," kata Hasto Kristiyanto dalam video yang diterima, Kamis (26/12/2024).
Selain itu, Hasto juga menyinggung berbagai intimidasi dari pihak lain yang meminta agar PDIP tidak memecat kader pelanggar konstitusi yang dimaksudnya adalah Joko Widodo (Jokowi).
"Ketika muncul berbagai intimidasi agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar dengan perpanjangan masa jabatan tiga periode, ataupun perpanjangan masa jabatan itu. Maka demi konstitusi, Ibu Mega kokoh berdiri menjaga demokrasi," kata Hasto.
Menurut Hasto, intimidasi terus datang bahkan oleh para aparat penegak hukum dengan segala cara untuk melakukan intimidasi. Kata Hasto, sumber-sumber daya negara digunakan demi kepentingan politik praktis.
"Maka pilihan untuk menghadapi tembok tebal kekuasaan itu wajib dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan," kata Hasto.
Sekjen PDIP itu menegaskan tidak akan pernah menyerah. Baik saat pihak lain menggunakan intimidasi secara formal, maupun dengan cara-cara di luar formal sekalipun.
"Kami sudah menyiapkan risiko-risiko terburuk. Karena sebagaimana dilakukan oleh Bung Karno, masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita," ucap Hasto.
"Untuk itu, jangan pernah takut menyuarakan kebenaran. Kita jaga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kita jaga marwah dari Ketua Umum PDI Perjuangan (Megawati) dari berbagai upaya-upaya yang ingin merongrong marwah dan kewibawaan partai hanya karena ambisi kekuasaan," tegas Hasto.
Baca juga Pernyataan Lengkap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Usai Jadi Tersangka KPK
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com