Liputan6.com, Jakarta - Debit air Sungai Ciliwung sempat naik signifikan akibat tingginya intensitas hujan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Tak hanya di Bendung Katulampa, tinggi muka air di Bendungan Ciawi yang biasanya kering turut meluap pada Rabu (29/1/2029).
Advertisement
Baca Juga
Projek Manager PT Guna Rogate Indah, Oky Setyo Pamungkas membenarkan bahwa curah hujan tinggi di kawasan Puncak dan sekitarnya menyebabkan tinggi muka air di Bendungan Ciawi naik signifikan.
Advertisement
"Tinggi muka air mencapai 16 meter, sehingga sebagian kecil area bendungan sempat tergenang," ujar Oky, Jumat (31/1/ 2025).
Diketahui, Bendungan Ciawi dan Cimahi merupakan salah satu bendungan kering pertama di Indonesia. Bendungan ini akan menampung air dan membentuk danau dibagian hulu, kemudian nantinya air hanya akan sekedar lewat.
Namun demikian, Oky menyebut kenaikan debit air di Bendungan Ciawi pada Rabu 29 Januari 2025, merupakan yang tertinggi dalam enam bulan terakhir.
"Tapi saat itu Bendungan Ciawi masih relatif terkendali menahan arus air yang mengarah ke Jakarta," ungkap pria yang bertanggung jawab melakukan perawatan Bendungan Ciawi ini.
Menurutnya, pengelola Bendungan Ciawi terus memantau pergerakan air selama musim hujan. Sebab, menurut prakiraan BMKG bahwa puncak musim hujan akan terjadi hingga Februari.
Karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG Citeko untuk memantau perkembangan cuaca di wilayah Puncak.
Â
Hujan Lebat Akan Terus Berlanjut hingga Februari
Saat ini, debit air Sungai Ciliwung dalam kondisi aman, meskipun di beberapa area terlihat ada genangan air. Biasanya, bendungan ini tetap kering meskipun diguyur hujan.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Citeko, Fatuhri, belum lama ini mengatakan curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diperkirakan masih akan berlanjut hingga Februari.
"Prediksi kami, hujan akan terus terjadi sepanjang Januari hingga Februari," pungkasnya.
Advertisement