Prabowo Usul Penjara Khusus Koruptor, KPK: Kalau Perlu Tak Dikasih Makan

Johanis juga menilai, hukuman untuk koruptor selama ini masih terlalu ringan. Ia mengusulkan agar minimal 10 tahun penjara hingga seumur hidup. Hal ini supaya ada efek jera bagi oara pelaku.

oleh Ady Anugrahadi Diperbarui 19 Mar 2025, 11:50 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 11:49 WIB
Paparan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak Terkait Penahanan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, Ahmad Muhdlor Ali (AMA) alias Gus Muhdlor selama 20 hari pertama. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Presiden Prabowo Subianto membangun penjara khusus koruptor di sebuah pulau terpencil menuai dukungan dari pelbagai kalangan, termasuk dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak bahkan sampai mengusulkan koruptor yang mendekam di penjara tersebut tak perlu lagi dikasih makan oleh negara. Menurutnya, pemerintah cukup menyediakan alat pertanian agar para koruptor bisa berkebun dan menghidupi diri sendiri.

"Saya sependapat bila Presiden membuat penjara di pulau yg terpencil dan terluar yang ada di sekitar Pulau Buruh untuk semua pelaku tindak pidana korupsi. Pemerintah tidak perlu menyediakan makanan untuk mereka, cukup sediakan alat pertanian, supaya mereka berkebun, bercocok tanam di ladang atau di sawah tuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri yang berasal dari hasil keringat mereka sendiri," kata Johanis dalam keterangannya, dikutip Rabu (19/3/2025).

Tak hanya itu, Johanis juga menilai, hukuman untuk koruptor selama ini masih terlalu ringan. Ia mengusulkan agar minimal 10 tahun penjara hingga seumur hidup. Hal ini supaya ada efek jera bagi oara pelaku.

“Selain itu hukuman pelaku tindak pidana korupsi diperberat dengan hukuman badan minimal 10 tahun hingga hukuman seumur hidup. Harapan saya, dengan begitu, orang akan punya rasa takut tuk melakukan korupsi," tandas dia.

Promosi 1

Prabowo Akan Bangun Penjara Terpencil untuk Koruptor: Kalau Keluar Ketemu Hiu

Presiden Prabowo Subianto berencana membangun penjara di tempat terpencil untuk para koruptor. Prabowo mengatakan dirinya akan mencari pulau agar para koruptor tak bisa kabur dari penjara.

"Saya juga akan sisihkan dana buat penjara di suatu tempat yang terpencil, mereka enggak bisa keluar. Kita akan cari pulau, kalau mereka keluar biar ketemu sama hiu," jelas Prabowo saat meluncurkan mekanisme baru pencairan tunjangan guru ASN daerah di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Senayan Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Dia menegaskan komitmennya memberantas korupsi di Indonesia. Pasalnya, kata Prabowo, korupsi akan membuat negara menjadi hancur.

"Enggak ada negara yang korupsi, korupsi menuju negara yg hancur. Saya tidak akan mundur menghadapi koruptor," ujarnya.

Bahkan, Prabowo menekankan dirinya siap mati untuk bangsa dan negara. Dia tidak takut menghadapi mafia-mafia dan koruptor.

"Mereka harusnya ngerti saya ini siap mati untuk bangsa dan negara ini. Mafia manapun saya tidak takut. Apalagi ada Kapolri dan TNI, apalagi ada guru-guru akan membantu saya," jelas Prabowo.

Menurut dia, koruptor membuat kehidupan para guru, dokter, perawat, dan petani menjadi susah. Untuk itu, Prabowo ingin mengusir para koruptor dari Indonesia.

"Koruptor-koruptor itulah yang buat guru-guru susah, dokter-dokter, perawat-perawat, petani-petani susah. Kita akan ngusir mereka dari bumi Indonesia kalau perlu," ujar Prabowo.

Infografis KPK Geledah Kediaman Ridwan Kamil Terkait Kasus Korupsi Bank BJB.
Infografis KPK Geledah Kediaman Ridwan Kamil Terkait Kasus Korupsi Bank BJB. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya