Banjir akibat luapan Sungai Benanain di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, kembali terjadi. Satu per satu lansia dan anak-anak digendong tim penolong keluar dari banjir, Selasa (25/6/2013). Dipimpin Komandan Tim SAR Kupang, Supryanto Ridwan, tim penolong mengevakuasi 80 warga dan 60 orang anak menggunakan dua perahu karet.
Banjir kali ini mengagetkan warga karena cuaca sebenarnya cukup cerah. Sebanyak 8 desa yang diterjang banjir adalah Desa Umatoos, Umalor, Rabasa HYaen, Sikun, Fafoe, Sukabilulik, Lasaen, dan Desa Besikama;.
2 dari 8 desa yakni Desa Fafoe dan Sikun terisolasi karena dalamnya kali. Tim SAR sulit menjangkau karena derasnya air dan lumpur setinggi lebih dari satu meter.
Supryanto mengatakan, lansia dan anak-anak menjadi prioritas untuk diselamatkan. Sementara banjir masih mengancam karena hujan masih terus terjadi di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Sekitar 300 warga Desa Umatoos dan Desa Fafoe masih terjebak. Tim SAR Kupang terus bekerja mengeluarkan mereka dari ancaman banjir yang masih mengepung. (Ado)
Banjir kali ini mengagetkan warga karena cuaca sebenarnya cukup cerah. Sebanyak 8 desa yang diterjang banjir adalah Desa Umatoos, Umalor, Rabasa HYaen, Sikun, Fafoe, Sukabilulik, Lasaen, dan Desa Besikama;.
2 dari 8 desa yakni Desa Fafoe dan Sikun terisolasi karena dalamnya kali. Tim SAR sulit menjangkau karena derasnya air dan lumpur setinggi lebih dari satu meter.
Supryanto mengatakan, lansia dan anak-anak menjadi prioritas untuk diselamatkan. Sementara banjir masih mengancam karena hujan masih terus terjadi di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Sekitar 300 warga Desa Umatoos dan Desa Fafoe masih terjebak. Tim SAR Kupang terus bekerja mengeluarkan mereka dari ancaman banjir yang masih mengepung. (Ado)