Kapal PTK Sulit ke Pulau Pari, Ahok: Sediakan Sekoci

Kapal Operasional Pelayanan Terpadu Keliling (PTK) oleh Pemkab Kepulauan Seribu sulit bersandar di Pulau Pari.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 02 Jul 2013, 15:10 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2013, 15:10 WIB
ahok-rusunawa130620b.jpg
Kapal operasional Pelayanan Terpadu Keliling (PTK) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu untuk membantu warga mengurus administrasi, kurang bekerja maksimal. Terutama pada pengoperasian ke Pulau Pari yang ketinggian air di sekitar dermaganya cukup dangkal, sehingga kapal kesulitan bersandar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, yang dapat dilakukan Pemprov DKI untuk mengatasi masalah tersebut adalah penggunaan kapal kecil seperti sekoci.

"Nah, itu tidak bisa mendarat (bersandar). Mesti pakai model (dermaga) apung juga susah itu. Solusinya mesti jemput pakai kapal yang lebih kecil. Pakai sekoci kali," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Dia mengaku menerima laporan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), pelayanan terpadu keliling itu telah berjalan dengan baik. Namun, salah satu kendalanya juga jumlah pulau di Kepulauan Seribu cukup banyak. Maka dari itu pelayanannya kemungkinan belum selancar yang diharapkan.

"Nanti aku bicara sama Dukcapil. Pulau Pari ya," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Kapal operasional PTK menghabiskan dana seharga Rp 5 miliar dan berkekuatan 130 knot. Namun karena sulitnya menjangkau pulau yang air di sekitar dermaganya dangkal dan operasional hanya setiap hari Selasa, masyarakat pun harus menyeberang pulau lebih dahulu serta menunggu lama. (Frd/Mut)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya