Kompol Albertus Eko Budi membuka hubungannya dengan Branch Manager PT Venera Multi Finance Fransisca Yofie. Kasubdid Penmas Mapolda Jawa Barat itu membeberkannya saat diperiksa Propam terkait kematian tak wajar kekasihnya, Sisca Yofie.
Dalam pemeriksaan di Propam Polda Jawa Barat, Kompol Albertus mengakui hubungannya dengan Sisca Yofie dimulai pada 2010. Hubungannya hanya berlangsung sekitar 2 tahun.
"Mereka berhubungan antara 2010 hingga 2012. September 2012 Kompol A sudah tidak pernah menghubungi Sisca lagi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Martinus Sitompul, Rabu (15/8/2013).
Martinus menjelaskan, Sisca maupun Kompol Albertus pun sudah tak saling mengirimkan surat sejak Mei 2012. "Surat terakhir mereka Mei 2012. Setelah itu tak ada lagi," ujarnya.
Selain itu, pada Agustus 2012, Kompol Albertus mengaku juga pernah memerintahkan anak buahnya untuk menguntit Sisca yang berpindah-pindah kos. Dua anak buah Kompol Albertus itu adalah Bripka A dan Brigadir F.
"Mereka diminta mencari keberadaan almarhumah yang suka berpindah kost. Kompol A beralasan mobilnya hilang oleh almarhumah," ujarnya.
Kini 2 polisi yang pernah membantu Kompol Albertus, Bripka A dan Brigadir F pun harus menghadap Propam Polda Jawa Barat. Mereka diperiksa karena menguntit Sisca. "Kami cari tahu sejauh mana keterlibatan mereka," kata Martinus.
Bripka A diketahui adalah anggota Satlantas Polresta Cimahi, sedangkan Brigadir F adalah anggota Dalmas Polrestabes Bandung.
Bahkan, ketika Kompol Albertus tak dapat menemukan kekasihnya itu, dia melaporkan Sisca Yofie ke Polsek Astananyar atas hilangnya mobil tersebut. "Ibu almarhumah juga pernah dimintai keterangan dalam kasus itu," ujarnya.
Tak hanya itu, Kompol Albertus diketahui juga pernah mendatangi makam makam ibu kandung Sisca Yofie, Tan Hay Kim, yang meninggal pada April 2013. Namun, Sisca tak menghendaki Kompol Albertus mendatangi makam ibunya itu. "Kehadiran Kompol AEB memicu kemarahan almarhum," ujarnya.
Kemarahan Sisca Yofie itu pun ditumpahkan dalam akun Facebooknya, Franceisca Yofie. Dalam akun itu, dia mengunggah sejumlah foto yang berisi makian kepada seseorang. "Berdasarkan pemeriksaan terhadap Kompol AEB, dia mengakui kata-kata itu ditujukan kepadanya," ujar Martinus.
Meski demikian, Martinus menegaskan, pihaknya tak menemukan bukti Kompol Albertus terlibat dalam kasus pembunuhan keji terhadap Sisca Yofie. Karena menurutnya, saat peristiwa itu terjadi, Kompol Albertus sedang berada di sebuah hotel di Bandung bersama istrinya.
Polisi sudah menetapkan 6 tersangka dalam kasus ini. 2 Tersangka yakni Ade dan Wawan diduga sebagai pelaku pembunuhan. Selain itu ada 4 tersangka lain yang diduga sebagai pencuri dan penadah barang milik Sisca. (Ary)
Dalam pemeriksaan di Propam Polda Jawa Barat, Kompol Albertus mengakui hubungannya dengan Sisca Yofie dimulai pada 2010. Hubungannya hanya berlangsung sekitar 2 tahun.
"Mereka berhubungan antara 2010 hingga 2012. September 2012 Kompol A sudah tidak pernah menghubungi Sisca lagi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Martinus Sitompul, Rabu (15/8/2013).
Martinus menjelaskan, Sisca maupun Kompol Albertus pun sudah tak saling mengirimkan surat sejak Mei 2012. "Surat terakhir mereka Mei 2012. Setelah itu tak ada lagi," ujarnya.
Selain itu, pada Agustus 2012, Kompol Albertus mengaku juga pernah memerintahkan anak buahnya untuk menguntit Sisca yang berpindah-pindah kos. Dua anak buah Kompol Albertus itu adalah Bripka A dan Brigadir F.
"Mereka diminta mencari keberadaan almarhumah yang suka berpindah kost. Kompol A beralasan mobilnya hilang oleh almarhumah," ujarnya.
Kini 2 polisi yang pernah membantu Kompol Albertus, Bripka A dan Brigadir F pun harus menghadap Propam Polda Jawa Barat. Mereka diperiksa karena menguntit Sisca. "Kami cari tahu sejauh mana keterlibatan mereka," kata Martinus.
Bripka A diketahui adalah anggota Satlantas Polresta Cimahi, sedangkan Brigadir F adalah anggota Dalmas Polrestabes Bandung.
Bahkan, ketika Kompol Albertus tak dapat menemukan kekasihnya itu, dia melaporkan Sisca Yofie ke Polsek Astananyar atas hilangnya mobil tersebut. "Ibu almarhumah juga pernah dimintai keterangan dalam kasus itu," ujarnya.
Tak hanya itu, Kompol Albertus diketahui juga pernah mendatangi makam makam ibu kandung Sisca Yofie, Tan Hay Kim, yang meninggal pada April 2013. Namun, Sisca tak menghendaki Kompol Albertus mendatangi makam ibunya itu. "Kehadiran Kompol AEB memicu kemarahan almarhum," ujarnya.
Kemarahan Sisca Yofie itu pun ditumpahkan dalam akun Facebooknya, Franceisca Yofie. Dalam akun itu, dia mengunggah sejumlah foto yang berisi makian kepada seseorang. "Berdasarkan pemeriksaan terhadap Kompol AEB, dia mengakui kata-kata itu ditujukan kepadanya," ujar Martinus.
Meski demikian, Martinus menegaskan, pihaknya tak menemukan bukti Kompol Albertus terlibat dalam kasus pembunuhan keji terhadap Sisca Yofie. Karena menurutnya, saat peristiwa itu terjadi, Kompol Albertus sedang berada di sebuah hotel di Bandung bersama istrinya.
Polisi sudah menetapkan 6 tersangka dalam kasus ini. 2 Tersangka yakni Ade dan Wawan diduga sebagai pelaku pembunuhan. Selain itu ada 4 tersangka lain yang diduga sebagai pencuri dan penadah barang milik Sisca. (Ary)