Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengaku tidak mengenal nama 'Bunda Putri', seperti yang disebut dalam sidang kasus suap impor sapi oleh saksi Ridwan Hakim. Ridwan merupakan anak dari Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin.
"Nama panggilan "Dipo" itu banyak," ujar Dipo Alam seperti dilansir situs resmi Sekretariat Kabinet, Minggu (1/9/2013).
Menurut Dipo, harus ditanyakan secara jelas kepada yang memunculkan nama 'Dipo', siapa yang dimaksud 'Dipo' itu. Dipo mengajak semua pihak menghormati proses pengadilan yang sedang berlangsung.
Dipo juga berharap agar terdakwa dan para saksi hendaknya fokus menjawab pertanyaan hakim dengan baik. Mengalihkan pokok pengadilan dengan mempolitisasinya sebagai isu, Seskab percaya hal itu hanya akan sia-sia. "Tidak ada gunanya," tegas Dipo Alam.
Dipo juga tidak mengenal nama 'Bunda Putri' atau Putri, termasuk nama Yudi Setiawan. Apalagi, kata dia, soal pengaturan izin dan kuota impor daging sapi itu tidak ada kaitannya dengan kebijakan dan tugas pokok serta fungsi Sekretariat Kabinet.
Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Kamis 29 Agustus kemarin, jaksa membuka rekaman percakapan antara Ridwan Hakim dengan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Di tengah percakapan, Ridwan menyerahkan telepon genggamnya kepada Bunda Putri. Tak jelas apa yang sedang mereka perbincangkan. Berikut percakapannya:
Luthfi Hasan: Sementara Bunda yang mengkondisikan desicion maker, pekerjaannya kan lebih berat dibanding desicion maker karena harus kondisikan desicion maker.
Bunda Putri: Bunda ini jam 10 ditunggu Dipo, sebelum dia ke JCC. Bun, nanti kita ketemu sama Mas Bud jam 2-an. Udah bunda nunggu di Grand Hyatt saja, supaya nggak usah ke mana-mana. Kalau begini caranya, malas deh ngurus TPA-nya.
Saat hakim menanyakan siapa Dipo yang dimaksud, Ridwan mengaku tidak tahu. "Saya tidak tahu," ujar Ridwan.
(Ism)
"Nama panggilan "Dipo" itu banyak," ujar Dipo Alam seperti dilansir situs resmi Sekretariat Kabinet, Minggu (1/9/2013).
Menurut Dipo, harus ditanyakan secara jelas kepada yang memunculkan nama 'Dipo', siapa yang dimaksud 'Dipo' itu. Dipo mengajak semua pihak menghormati proses pengadilan yang sedang berlangsung.
Dipo juga berharap agar terdakwa dan para saksi hendaknya fokus menjawab pertanyaan hakim dengan baik. Mengalihkan pokok pengadilan dengan mempolitisasinya sebagai isu, Seskab percaya hal itu hanya akan sia-sia. "Tidak ada gunanya," tegas Dipo Alam.
Dipo juga tidak mengenal nama 'Bunda Putri' atau Putri, termasuk nama Yudi Setiawan. Apalagi, kata dia, soal pengaturan izin dan kuota impor daging sapi itu tidak ada kaitannya dengan kebijakan dan tugas pokok serta fungsi Sekretariat Kabinet.
Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Kamis 29 Agustus kemarin, jaksa membuka rekaman percakapan antara Ridwan Hakim dengan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Di tengah percakapan, Ridwan menyerahkan telepon genggamnya kepada Bunda Putri. Tak jelas apa yang sedang mereka perbincangkan. Berikut percakapannya:
Luthfi Hasan: Sementara Bunda yang mengkondisikan desicion maker, pekerjaannya kan lebih berat dibanding desicion maker karena harus kondisikan desicion maker.
Bunda Putri: Bunda ini jam 10 ditunggu Dipo, sebelum dia ke JCC. Bun, nanti kita ketemu sama Mas Bud jam 2-an. Udah bunda nunggu di Grand Hyatt saja, supaya nggak usah ke mana-mana. Kalau begini caranya, malas deh ngurus TPA-nya.
Saat hakim menanyakan siapa Dipo yang dimaksud, Ridwan mengaku tidak tahu. "Saya tidak tahu," ujar Ridwan.
(Ism)