Perajin Tahu Tempe DKI Mogok Produksi, Apa Kata Ahok?

Gakoptindo berhenti memproduksi pangan berbahan kedelai itu mulai Senin kemarin secara serentak di seluruh Indonesia.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 10 Sep 2013, 09:25 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 09:25 WIB
pedagang-tahu-130910b.jpg

Gabungan Koperasi Perajin Tahu dan Tempe Indonesia (Gakoptindo) memutuskan berhenti memproduksi pangan berbahan kedelai itu mulai Senin kemarin secara serentak di seluruh Indonesia. Sebab harga kedelai saat ini mengalami kenaikan mencapai Rp 8.900-Rp 10.000 yang dulunya hanya Rp 7.000- Rp 7.500.

Bahkan sejumlah perajin tahu tempe di kawasan Primer Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (PRIPKOPTI) Semanan, Cengkareng Jakarta Barat yang merupakan wilayah penghasil tahu tempe terbesar di DKI Jakarta, telah mogok produksi sejak Jumat 6 September pekan lalu.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku belum mendapat instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sebab menurut dia, masalah tersebut merupakan wewenang pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan RI.

"Saya belum ditugasin sama Pak Gubernur. Saya belum koordinasi. Ini nyentuh kebijakan pusat. Saya dengar di pasar udah jarang. Saya suka tempe. Tadi saya makan tempe bacem," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Ia menambahkan, Pemprov DKI belum dapat mengambil tindakan mengatasi permasalahan kedelai tersebut. Pihaknya harus menunggu kebijakan dari pemerintah pusat mengenai kenaikan harga tahu dan tempe.

"Kita belum siap. Masalah impor. Saya belum tau ini kebijakan pusat. Pemprov DKI belum bergerak. Saya masih tunggu perintah gubernur," kata mantan anggota Komisi II DPR RI itu. (Riz/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya