Loyalis Jadikan Rumah Anas Markas Pergerakan Indonesia

Organisasi masyarakat yang dideklarasikan loyalis Anas Urbaningrum ini berencana mendeklarasikan Rumah Pergerakan.

oleh Sugeng Triono diperbarui 15 Sep 2013, 05:08 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2013, 05:08 WIB
rumah-anas130403c.jpg

Pergerakan Indonesia, sebuah organisasi masyarakat yang dideklarasikan sejumlah loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ini berencana mendeklarasikan Rumah Pergerakan pada Minggu (15/9/2013) pagi ini.

"Insya Allah, akan dimulai pukul 10.00 WIB. Persiapannya sudah mantap," ujar salah seorang penggagas Pergerakan Indonesia Ma'mun Murod Al Barbasy saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (15/9/2013).

Kata Ma'mun di kediaman Anas Urbaningrum yang terletak di Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, rencananya sejumlah tokoh nasional juga akan menghadiri pendeklarasian tersebut. Diantaranya adalah mantan Ketua PB NU Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budi Santoso, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok, dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

"Juga ada Pak Priyo Budi (Partai Golkar). Din Syamsuddin sebenarnya bakal datang tapi beliau sedang ada acara di luar kota. Ini lintas partai, semua tokoh yang punya visi yang sama," terang Ma'mun Murod yang juga penulis buku 'Anas Urbaningrum, Tumbal Politik Cikeas'.

6 Bulan tidak berpolitik praktis sejak mundur dari Ketua Umum Partai Demokrat pada 23 Februari 2013 lalu, sepertinya waktu yang begitu lama bagi Anas Urbaningrum dan para pendukungnya untuk berdiam diri. Tepat pada 26 Agustus 2013, Perhimpunan Indonesia pun dideklarasikan. Namun Ormas dengan lambang bintang ini memang masih serba tertutup. Mulai soal visi misi, platform dan agenda kerja.

Sebelumnya, saat mengumumkan keluar dari Partai Demokrat, Anas mengatakan dirinya akan tetap berkomitmen dan berikhtiar untuk memberikan sesuatu yang berharga bagi masa depan demokrasi.

Dalam kesempatan tersebut Anas menegaskan "Ini bukan tutup buku, tapi pembukaan halaman pertama. Saya yakin halaman berikutnya akan bermakna bagi kepentingan kita bersama," ujar Anas saat memberikan pernyataan setelah ditetapkan KPK sebagai tersangka, Februari 2013 lalu. (Riz)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya