Gedung Rektorat Universitas Kristen Indonesia (UKI) dirusak mahasiswa yang kesal terhadap sikap Pjs Rektor UKI yang menyewaĀ preman. Polisi terpaksa mengevakuasi 6 preman dari dalam rektorat untuk menghindari mahasiswa kembali beraksi.
Liputan 6 SCTV, Rabu (25/9/2013) dini hari memberitakan, pecahan kaca gedung Rektorat UKI Cawang, Jakarta Timur, terlihat berserakan setelah dirusak puluhan mahasiswa pada Selasa 24 September petang.
Lemari berisi puluhan piala dan maket pembangunan kampus di depan ruang informasi dan administrasi tak luput dari kemarahan mahasiswa. Aksi mahasiswa ini buntut dari kebijakan rektor yang menyewa preman untuk menjaga gedung rektorat sejak sebulan terakhir.
Kekesalan mahasiswa tak terbendung saat 6 preman sewaan rektor menghalangi mahasiswa untuk masuk ke dalam Gedung Rektorat. Mahasiswa masuk ke gedung untuk meminjam ruangan yang akan digunakan acara debat nasional antar-universitas.
Penggunaan preman untuk menjaga gedung rektorat oleh rektor terjadi karena adanya dualisme kepempimpinan di UKI. Baik pejabat rektor sementara maupun rektor terpilih, sama-sama merasa berhak menduduki jabatan orang nomor 1 di universita tersebut.
Tak ada yang ditangkap dalam perusakan ini, tapi 6 preman sewaan dibawa ke Mapolres Jakarta Timur untuk menghindari kemarahan mahasiswa yang masih menunggu di luar gedung tersebut. (Ali)
Liputan 6 SCTV, Rabu (25/9/2013) dini hari memberitakan, pecahan kaca gedung Rektorat UKI Cawang, Jakarta Timur, terlihat berserakan setelah dirusak puluhan mahasiswa pada Selasa 24 September petang.
Lemari berisi puluhan piala dan maket pembangunan kampus di depan ruang informasi dan administrasi tak luput dari kemarahan mahasiswa. Aksi mahasiswa ini buntut dari kebijakan rektor yang menyewa preman untuk menjaga gedung rektorat sejak sebulan terakhir.
Kekesalan mahasiswa tak terbendung saat 6 preman sewaan rektor menghalangi mahasiswa untuk masuk ke dalam Gedung Rektorat. Mahasiswa masuk ke gedung untuk meminjam ruangan yang akan digunakan acara debat nasional antar-universitas.
Penggunaan preman untuk menjaga gedung rektorat oleh rektor terjadi karena adanya dualisme kepempimpinan di UKI. Baik pejabat rektor sementara maupun rektor terpilih, sama-sama merasa berhak menduduki jabatan orang nomor 1 di universita tersebut.
Tak ada yang ditangkap dalam perusakan ini, tapi 6 preman sewaan dibawa ke Mapolres Jakarta Timur untuk menghindari kemarahan mahasiswa yang masih menunggu di luar gedung tersebut. (Ali)