Presiden SBY menyayangkan adanya pihak-pihak yang membawa-bawa persoalan ekonomi ke arena politik. Apalagi kalau persoalan ekonomi yang disebutkan itu tidak dilengkapi dengan data yang akurat.
"Di luar sana memang ada orang-orang yang peduli pada perekonomian kita saat ini dan dia juga paham betul. Tapi ada juga yang memang dibawa ke arena politik, tidak murni ekonomi. Maklum tahun depan sudah pemilihan umum dan pilpres," ujar SBY dalam pidato pengantar saat membuka Rapat Kabinet Paripurna bidang ekonomi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Karena sudah di luar konteks, SBY pun mengimbau para menteri terkait untuk tidak terpengaruh. "Saya instruksikan kepada saudara tidak terlalu menanggapi isu-isu politik, fokus saja menangani perekonomian kita dan pembangunan, karena itu yang diharapkan rakyat," tegas SBY.
SBY mencontohkan soal pangan yang kerap mendapat kritikan akibat banyak komoditas utama yang diimpor. "Sebut pangan, di negara kita ada yang surplus, itu yang kita ekspor, ada yang kurang, yang kurang ini dari dulu juga kurang. Semuanya bisa dijelaskan," imbuhnya.
Presiden ke-6 RI ini juga mengatakan, jangan sampai cerita tentang ketidakberhasilan pemerintah yang dilontarkan pihak lain dianggap benar kalau menteri sibuk memberikan tanggapan.
"Kalau tertarik pada politiknya, kita jadi tidak fokus. Berita tentang ketidakberhasilan pemerintah nanti dianggap benar. Kalau kita kerja keras, insya Allah hasilnya akan baik," ujar dia.
SBY menegaskan dirinya siap menjelaskan langsung kepada masyarakat jika isu yang dilontarkan sudah tidak wajar. "Kalau politiknya sudah melebihi kewajaran, saya akan masuk dan menjelaskan kepada rakyat yang sebenarnya," tegas SBY.
Dalam rapat kabinet, hadir Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Juga hadir, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri ESDM Jero Wacik, Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Jaksa Agung Basrief Arief, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. (Ado/Riz/Mut)
SBY: Ada yang Bawa Masalah Ekonomi ke Politik
Presiden SBY menyayangkan adanya pihak-pihak yang membawa-bawa persoalan ekonomi ke arena politik.
diperbarui 01 Okt 2013, 16:07 WIBDiterbitkan 01 Okt 2013, 16:07 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 4 SPPG di Jakarta Siapkan Menu untuk 12.054 Siswa
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Gresik Petrokimia Beri Jakarta Pertamina Enduro Kekalahan Kedua
Akhiri Dominasi Thailand, Vietnam Juara Piala AFF 2024
Seputar Tren Perawatan Kecantikan Polinukleotida, Pengganti Filler dan Botox yang Dianggap Ketinggalan Zaman
Aksi Mahasiswa Bandung: Buka 2025 dengan Luapan Kemarahan ke Pejabat Hedon
Polres Pemalang Pastikan Pengusutan Kasus Penipuan Penerimaan Polri Profesional, Pelaku Ditahan
Exco PSSI Ucap Terima Kasih STY dan Sebut Sang Pelatih Timnas Indonesia sebagai Bagian Sejarah, Sinyal Apa?
Menkomdigi Tegaskan Seluruh Sekolah di Daerah 3T Harus Dapat Akses Internet
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Sabina Altynbekova Sakit Kepala, Yogya Falcons Tak Berdaya Lawan Bandung bjb Tandamata
Candi Prambanan Dikunjungi 167 Ribu Orang periode Libur Natal dan Tahun Baru
Wujudkan Langkah Nyata Menuju Generasi Emas Indonesia 2045, Program Makan Bergizi Gratis Siap Dimulai
7 Berita dari Indonesia Curi Perhatian Warga di Australia, WNI Penipu hingga Harvey Moeis Korupsi