Bayi perempuan berusia 9 bulan berinisial AA meninggal dunia. Diduga, sang bayi mengalami kekerasan seksual. Menurut keterangan sejumlah tetangga, bayi yang tinggal bersama orangtuanya di kawasan Jakarta Timur itu mengalami sejak Rabu yang lalu.
Karena sakit, AA dibawa ke puskesmas. Di sana, AA diberi obat sariawan dan radang tenggorokan. "Dia panas tinggi, kejang-kejang, karena puskesmas tidak memadai terus dipindah ke rumah sakit di Pondok Bambu. Itu hari Jumat," kata seorang tetangga yang enggan disebut namanya di Mapolrestro Jakarta Timur, Jumat (11/10/2013).
Saat menjalani perawatan di rumah sakit, nyawa AA tak tertolong. Dokter yang melakukan pemeriksaan menemukan ada kejanggalan pada jasad bayi. Akhirnya rumah sakit menghubungi polisi. Informasi yang dihimpun, kejanggalan yang ditemukan pada tubuh korban karena ada luka di bagian anus dan kemaluannya. Polisi kemudian melakukan otopsi di RS Polri Kramat Jati.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP M Sholeh mengaku sudah menerima laporan adanya kematian janggal yang dialami bayi 9 bulan itu. "Kami sudah terima laporan itu. Sekarang sedang dilakukan otopsi," katanya.
Saat ini Kepolisian sudah memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan. Namun, Sholeh belum bisa memastikan penyebab pasti kematian bayi kelahiran Januari 2013 itu. "Kami tidak bisa pastikan apa benar dia korban dugaan kekerasan seksual atau bukan, karena sampai sekarang kami masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit," lanjut Sholeh.
Hal senada juga diungkapkan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestro Jakarta Timur AKP Endang membenarkan adanya bayi yang meninggal secara tidak wajar. "Iya betul ada bayi usia 9 bulan yang meninggal secara tidak wajar," jelasnya.
Namun, Endang belum bisa menyebutkan meninggalnya AA akibat kekerasan seksual. Sebab, korban masih dalam proses otopsi. "Sekarang masih tunggu hasil otopsi, jadi belum bisa disebutkan meninggal karena kekerasan seksual," tandas Endang. (Eks)
Karena sakit, AA dibawa ke puskesmas. Di sana, AA diberi obat sariawan dan radang tenggorokan. "Dia panas tinggi, kejang-kejang, karena puskesmas tidak memadai terus dipindah ke rumah sakit di Pondok Bambu. Itu hari Jumat," kata seorang tetangga yang enggan disebut namanya di Mapolrestro Jakarta Timur, Jumat (11/10/2013).
Saat menjalani perawatan di rumah sakit, nyawa AA tak tertolong. Dokter yang melakukan pemeriksaan menemukan ada kejanggalan pada jasad bayi. Akhirnya rumah sakit menghubungi polisi. Informasi yang dihimpun, kejanggalan yang ditemukan pada tubuh korban karena ada luka di bagian anus dan kemaluannya. Polisi kemudian melakukan otopsi di RS Polri Kramat Jati.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP M Sholeh mengaku sudah menerima laporan adanya kematian janggal yang dialami bayi 9 bulan itu. "Kami sudah terima laporan itu. Sekarang sedang dilakukan otopsi," katanya.
Saat ini Kepolisian sudah memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan. Namun, Sholeh belum bisa memastikan penyebab pasti kematian bayi kelahiran Januari 2013 itu. "Kami tidak bisa pastikan apa benar dia korban dugaan kekerasan seksual atau bukan, karena sampai sekarang kami masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit," lanjut Sholeh.
Hal senada juga diungkapkan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestro Jakarta Timur AKP Endang membenarkan adanya bayi yang meninggal secara tidak wajar. "Iya betul ada bayi usia 9 bulan yang meninggal secara tidak wajar," jelasnya.
Namun, Endang belum bisa menyebutkan meninggalnya AA akibat kekerasan seksual. Sebab, korban masih dalam proses otopsi. "Sekarang masih tunggu hasil otopsi, jadi belum bisa disebutkan meninggal karena kekerasan seksual," tandas Endang. (Eks)