Presiden SBY menyampaikan kuliah umum atau presidential lecture mengenai arsitektur keamanan kawasan di Kensei Kinen Kaikan, Tokyo, Jepang, Jumat (13/12/2013). PM Jepang Shinzo Abe dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY atas kesempatannya menyampaikan kuliah umum.
"Saya senang akan hubungan yang akrab antara saya dan Presiden SBY. Indonesia sebagai negara demokrasi dan negara anggota G20 memerankan peran yang sangat penting dalam komunitas global. Kerja sama yang lebih erat dan luas bersama Indonesia tentunya menjadi harapan kami," ujar Shinzo Abe seperti dilansir presidenri.go.id.
Abe juga mengungkapkan rasa bahagianya karena kuliah umum dihadiri banyak sekali anggota parlemen, walaupun selama ini mereka sangat susah untuk ditemui.
Hal serupa disampaikan Presiden SBY dalam sambutannya. "Saya berharap pada pertemuan bilateral antara Indonesia dan Jepang pada hari ini dapat digunakan untuk peningkatan kerja sama kedua belah pihak mengingat Jepang sebagai salah satu mitra Indonesia yang paling penting dan sudah lama terjalin," ungkap SBY.
Salah satu aset utama dalam hubungan dengan Indonesia, sambung SBY, Jepang telah berhasil menarik pandangan publik secara positif di Indonesia. Terutama melalui koneksi ekonomi dan budaya.
"Saya tidak terkejut ketika survei terbaru oleh Kementrian Luar Negeri Jepang di negara-negara ASEAN yang menemukan bahwa lebih dari 90% penduduk Indonesia memiliki citra positif tentang Jepang. Lebih dari 97% koresponden Indonesia juga mengatakan mereka menyambut bak perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia," papar Presiden SBY.
SBY pun berharap hal sebaliknya juga benar terjadi, bahwa mayoritas masyarakat Jepang juga memiliki perasaan yang positif terhadap Indonesia. Hal ini penting untuk mempererat hubungan kedua negara.
"Benar, karena hubungan antara Indonesia dan Jepang merupakan pilar penting bagi perdamaian dan kemajuan di Asia Pasifik," kata SBY.
Kuliah umum dari Presiden SBY ini dihadiri sekitar 500 undangan. Mendampingi Presiden SBY saat menyampaikan kuliah umum antara lain, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menlu Marty Natalegawa, Seskab Dipo Alam, dan Menteri Perindustrian MS Hidayat. (Mut/Sss)
"Saya senang akan hubungan yang akrab antara saya dan Presiden SBY. Indonesia sebagai negara demokrasi dan negara anggota G20 memerankan peran yang sangat penting dalam komunitas global. Kerja sama yang lebih erat dan luas bersama Indonesia tentunya menjadi harapan kami," ujar Shinzo Abe seperti dilansir presidenri.go.id.
Abe juga mengungkapkan rasa bahagianya karena kuliah umum dihadiri banyak sekali anggota parlemen, walaupun selama ini mereka sangat susah untuk ditemui.
Hal serupa disampaikan Presiden SBY dalam sambutannya. "Saya berharap pada pertemuan bilateral antara Indonesia dan Jepang pada hari ini dapat digunakan untuk peningkatan kerja sama kedua belah pihak mengingat Jepang sebagai salah satu mitra Indonesia yang paling penting dan sudah lama terjalin," ungkap SBY.
Salah satu aset utama dalam hubungan dengan Indonesia, sambung SBY, Jepang telah berhasil menarik pandangan publik secara positif di Indonesia. Terutama melalui koneksi ekonomi dan budaya.
"Saya tidak terkejut ketika survei terbaru oleh Kementrian Luar Negeri Jepang di negara-negara ASEAN yang menemukan bahwa lebih dari 90% penduduk Indonesia memiliki citra positif tentang Jepang. Lebih dari 97% koresponden Indonesia juga mengatakan mereka menyambut bak perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia," papar Presiden SBY.
SBY pun berharap hal sebaliknya juga benar terjadi, bahwa mayoritas masyarakat Jepang juga memiliki perasaan yang positif terhadap Indonesia. Hal ini penting untuk mempererat hubungan kedua negara.
"Benar, karena hubungan antara Indonesia dan Jepang merupakan pilar penting bagi perdamaian dan kemajuan di Asia Pasifik," kata SBY.
Kuliah umum dari Presiden SBY ini dihadiri sekitar 500 undangan. Mendampingi Presiden SBY saat menyampaikan kuliah umum antara lain, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menlu Marty Natalegawa, Seskab Dipo Alam, dan Menteri Perindustrian MS Hidayat. (Mut/Sss)