Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul beberapa waktu lalu menuai sensasi dengan menyebut pengamat politik Boni Hargens sebagai 'pengamat hitam'. Imbasnya, pemuda dari Maluku bereaksi dengan mengatakan akan mengepung DPP Partai Demokrat.
Merespons hal itu, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Leimana meminta agar kader Demokrat tidak membuat hiruk-pikuk, apalagi jelang Pemilu 2014.
"Tolong dong jangan buat aneh-aneh sampai buat hiruk-pikuk. Baiknya fokus saja pada kesejahteraan rakyat lebih lagi saja," ujar Melani di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/12/2013).
Walau demikian, Melani tetap membela Ruhut. Menurut dia, pemeran `si Poltak` dalam sinetron Gerhana itu tidak ingin berkata rasis dan tidak ada niat menyerang suku tertentu.
"Bukan bicara sukuisme itu kalau saya menangkap begitu. Hitam itu bukan hitam sukuisme," imbuhnya.
Terkait masalah Ruhut, Dewan Kehormatan Partai Demokrat-lah yang bertugas memeriksanya. "Mungkin dalam hal ini, dalam hal kode etik, kita kan serahkan pada ketua Dewan Kehormatan. Di Komisi Pengawas akan ada tindakan pemanggilan. Hasilnya nanti akan diberikan ke Dewan Kehormatan," tandas Melani.
Komunitas Maluku Jakarta (KMJ) mengancam akan menduduki Partai Demokrat bila dalam waktu 3x24 jam, Ruhut tidak minta maaf kepada Boni dan masyarakat Indonesia Timur.
"3x24 Jam kita tantang beliau. Kita tunggu. Jika tidak kami akan menduduki kantor DPP Partai Demokrat. Mimpi buruk akan selalu kami berikan kepada dia," kata Abdul Syukur Sangadji, Direktur Eksekutif Legal Institute for Molucas yang tergabung dalam KMJ di Cikini, Jakarta, Kamis 12 Desember kemarin. (Ein)
Merespons hal itu, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Leimana meminta agar kader Demokrat tidak membuat hiruk-pikuk, apalagi jelang Pemilu 2014.
"Tolong dong jangan buat aneh-aneh sampai buat hiruk-pikuk. Baiknya fokus saja pada kesejahteraan rakyat lebih lagi saja," ujar Melani di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/12/2013).
Walau demikian, Melani tetap membela Ruhut. Menurut dia, pemeran `si Poltak` dalam sinetron Gerhana itu tidak ingin berkata rasis dan tidak ada niat menyerang suku tertentu.
"Bukan bicara sukuisme itu kalau saya menangkap begitu. Hitam itu bukan hitam sukuisme," imbuhnya.
Terkait masalah Ruhut, Dewan Kehormatan Partai Demokrat-lah yang bertugas memeriksanya. "Mungkin dalam hal ini, dalam hal kode etik, kita kan serahkan pada ketua Dewan Kehormatan. Di Komisi Pengawas akan ada tindakan pemanggilan. Hasilnya nanti akan diberikan ke Dewan Kehormatan," tandas Melani.
Komunitas Maluku Jakarta (KMJ) mengancam akan menduduki Partai Demokrat bila dalam waktu 3x24 jam, Ruhut tidak minta maaf kepada Boni dan masyarakat Indonesia Timur.
"3x24 Jam kita tantang beliau. Kita tunggu. Jika tidak kami akan menduduki kantor DPP Partai Demokrat. Mimpi buruk akan selalu kami berikan kepada dia," kata Abdul Syukur Sangadji, Direktur Eksekutif Legal Institute for Molucas yang tergabung dalam KMJ di Cikini, Jakarta, Kamis 12 Desember kemarin. (Ein)