Auman `si Macan` Terkam Dahlan Iskan

Lama berkicau di dunia maya, pemilik akun twitter anonim @TrioMacan2000 akhirnya mengeluarkan 'aumannya'.

oleh Nadya Isnaeni Panggabean diperbarui 31 Des 2013, 00:35 WIB
Diterbitkan 31 Des 2013, 00:35 WIB
rajut-dahlan-trio-macan-131230c.jpg
Lama berkicau di dunia maya, pemilik akun twitter anonim @TrioMacan2000 akhirnya mengeluarkan 'aumannya'. Mangsanya kali ini: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Macan fenomenal nan misterius itu mengadukan sang menteri kepada Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Dipo memang sengaja mengundang @TrioMacan2000 pagi tadi ke kantornya untuk meminta data terkait sejumlah dugaan kasus korupsi yang melibatkan anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, khususnya Menteri BUMN Dahlan Iskan. Namun bukannya orang di balik akun twitter itu yang muncul, sang macan malah mengutus 4 orang kuasa hukumnya.

Lantas siapa keempatnya? Mereka yang mengaku sebagai pengacara pengelola @TrioMacan2000 itu, yakni William, Ibnu MH, Edy Syahputra, dan Ahmad Irwadi Lubis. Namun tak ada informasi lebih lanjut mengenai 4 orang itu. Seolah menambah kesan misterius, mereka menolak untuk meninggalkan KTP-nya saat menyambangi Kantor Setkab Senin pagi tadi.

3 Laporan Dahlan

Namun keempat orang itu tak datang dengan tangan kosong. Mereka membawa sejumlah laporan tertulis berikut fakta-fakta yang berisi mengenai dugaan korupsi yang dilakukan Dahlan. Setidaknya ada 3 laporan dugaan korupsi yang dituduhkan pada pria berkacamata itu.

Ketiganya, yakni dugaan korupsi di Perusahaan Listrik Negeri (PLN), dugaan penggelapan dana bencana alam, dan dugaan korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut, Kalimantan Timur. Dalam pertemuan itu, Dipo juga berjanji akan memberikan respons dalam 1 pekan ke depan.

"Ada 3 laporan yang dilaporkan ke Setkab. Bang Dipo beri support supaya tidak ada fitnah dan terang-benderang," kata salah satu kuasa hukum @TrioMacan2000, Irwandi Lubis di Kantor Setkab, Jakarta, Senin (30/12/2013).

Dipo sendiri berharap laporan yang 'menerkam' Dahlan itu dapat segera diproses. Meskipun dia mengakui, pelanggaran hukum yang digaungkan dari sumber atau sarana anonim sulit ditangani. Sebab dalam prosedur hukum perlu ada laporan tertulis.

"Tentunya saya kira penegak hukum tidak proses karena laporannya di dunia maya. Secara hukum saya pahami karena memang anonim. Itu menjadi sulit (untuk ditangani)," ujar Dipo.

"Mudah-mudahan laporan yang disampaikan tidak hanya lisan tetapi juga ada tertulisnya. Sehingga kita bisa memproses laporan Trio Macan," imbuhnya.

Dicueki KPK

Melapor kasus korupsi, mengapa pihak @TrioMacan2000 datang mengadu ke Seskab? Mengapa tak ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?

Dipo Alam menyatakan, @TrioMacan2000 telah melaporkan dugaan korupsi Dahlan kepada KPK. Namun sayang, 'auman' sang macan dicueki KPK. Dan tak cuma KPK, sejumlah lembaga penegak hukum lain, seperti kejaksaan dan kepolisian juga ikut-ikutan mencueki.

"Katanya, tidak mendapatkan tanggapan dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Selain KPK kemudian kepolisian ataupun kejaksaan tidak menanggapi juga," papar Dipo.

Lalu apa alasan Seskab menerima laporan @TrioMacan2000 itu? Menurut Dipo, Seskab berwenang mengurusi segala hal yang berkaitan dengan para anggota kabinet pimpinan Presiden SBY. Masalah korupsi sang menteri juga menjadi masalah di pemerintahan.

"Kenapa mereka kita layani? Karena sudah banyak kultweet dari @TrioMacan2000 yang menuduh tindak pidana korupsi Pak Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN. Menteri BUMN juga selaku menteri kabinet. Tentunya itu menjadi terkait urusannya dengan kami kalau anggota kabinet," jelasnya.

Namun KPK membantah jika telah mencueki laporan @TrioMacan2000. Bagi lembaga pimpinan Abraham Samad itu, semua laporan yang masuk akan ditelaah terlebih dahulu sebelum ditindaklanjuti. Juru Bicara KPK Johan Budi menyatakan, pihaknya akan memeriksa lebih dalam tentang laporan yang pernah dilayangkan @TrioMacan2000.

Termasuk siapa nama pemberi laporan dugaan kasus korupsi yang disebut melibatkan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan. "Tidak mungkin dicuekin. Karena setiap laporan yang masuk ke KPK harus ditelaah. Dan ini nggak mungkin dicuekin. Harus dicek dulu," tutur Johan.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III yang mengurusi masalah hukum di DPR, Al Muzammil Yusuf menilai, langkah @TrioMacan2000 mengadu kepada Seskab tidak tepat. Menurutnya, seharusnya mereka mendatangi KPK atau Polisi.

Dia mengimbau agar sang macan tak perlu takut melaporkan kepada KPK. Apalagi jika memang mereka memiliki bukti dan data kuat atas dugaan korupsi yang dilakukan sejumlah pejabat, sekalipun setingkat menteri. "Harusnya mereka itu yang pertama datangi adalah ke KPK, mereka kan selalu mengunggah dugaan-dugaan korupsi pejabat," ucap Muzammil kepada Liputan6.com.

Komentar lebih keras mengenai pertemuan Dipo dan @TrioMacan2000 datang dari anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Fahri Hamzah. Menurutnya, pertemuan itu ilegal. Bahkan Fahri mengibaratkan pertemuan itu sama halnya jika Istana menerima tamu seorang bandar narkoba.

Menurutnya, Dipo Alam harus segera mengumumkan kepada publik semua isi pembicaraan dan maksud dari pertemuan tadi. "Pertemuan itu ilegal! Harusnya Dipo digerebek polisi saat itu juga," sembur Fahri.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi III DPR lainnya, yakni Martin Hutabarat pun memberikan nasihatnya pada Dahlan. Dia meminta agar Dahlan selaku pihak yang disebut-sebut melakukan korupsi itu mengklarifikasi tuduhan tersebut. "Sebaiknya Dahlan Iskan proaktif mengklarifikasi dugaan korupsinya yang diadukan oleh TrioMacan," kata Martin kepada Liputan6.com.

Sementara saat ini, Dahlan Iskan belum bisa berkomentar mengenai tuduhan itu. Informasi yang diterima, Dahlan saat ini berada di Meulaboh, Aceh, untuk mengikuti serangkaian kegiatan. (Ndy)

Baca juga:
Ibu Ani Bersahutan Soal `Cepol` di Instagram
Kaleidoskop Politik 2013: Suhu Memanas Jelang Pemilu
Kaleidoskop Sosial dan HAM 2013: Mana Keadilan buat si Miskin?
Kaleidoskop Hukum 2013: Tahun Tumbangnya Pemimpin Partai
Kaleidoskop Sains 2013: Bencana dari Langit dan Bumi
Kaleidoskop Internasional 2013: Perang Saudara dan Penyadapan

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya