Mantan pemain liga basket NBA Dennis Rodman kembali membuat cerita dari Pyongyang, Korea Utara. Sebelum pertandingan sebuah basket dilaksanakan, pemain eksentrik ini memimpin sejumlah warga Korut menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk pemimpin tertinggi negara itu, Kim Jong Un, Rabu 8 Januari 2014.
Tanggal 8 Januari lalu adalah hari ulang tahun Kim yang ke-31. Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (10/1/2014), sekitar 14 ribu warga Korut yang hadir di Auditorium Pyongyang bertepuk tangan ketika Rodman bernyanyi.
Tidak hanya menyanyikan lagu, Rodman juga melakukan penghormatan dengan membungkukkan badan ke arah Kim. Ia memang diketahui telah lama menjalin persahabatan dengan Kim Jong Un dan telah beberapa kali bertandang ke Korut. Menurut Rodman, aksinya ini adalah bentuk lain dari diplomasi, yakni diplomasi melalui olahraga.
Namun, apa yang dilakukan Rodman mendapat kecaman dari Amerika Serikat, negaranya sendiri, yang berseteru dengan Korut. AS mengecam apa yang dilakukan Rodman, karena catatan pelanggaran hak asasi manusia yang tinggi serta kepemilikan nuklir negara tersebut.
Kontroversi ini diperparah dengan masih ditahannya Kenneth Bae, misionaris berkebangsaan AS oleh Korut sejak Desember 2012. (Ado)
Tanggal 8 Januari lalu adalah hari ulang tahun Kim yang ke-31. Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (10/1/2014), sekitar 14 ribu warga Korut yang hadir di Auditorium Pyongyang bertepuk tangan ketika Rodman bernyanyi.
Tidak hanya menyanyikan lagu, Rodman juga melakukan penghormatan dengan membungkukkan badan ke arah Kim. Ia memang diketahui telah lama menjalin persahabatan dengan Kim Jong Un dan telah beberapa kali bertandang ke Korut. Menurut Rodman, aksinya ini adalah bentuk lain dari diplomasi, yakni diplomasi melalui olahraga.
Namun, apa yang dilakukan Rodman mendapat kecaman dari Amerika Serikat, negaranya sendiri, yang berseteru dengan Korut. AS mengecam apa yang dilakukan Rodman, karena catatan pelanggaran hak asasi manusia yang tinggi serta kepemilikan nuklir negara tersebut.
Kontroversi ini diperparah dengan masih ditahannya Kenneth Bae, misionaris berkebangsaan AS oleh Korut sejak Desember 2012. (Ado)