Pemprov DKI segera merealisasikan pembongkaran rumah dinas lurah dan camat yang sudah tidak layak pakai dan tak digunakan. Tempat bekas bongkaran akan dijadikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
Dengan dibongkarnya rumah tersebut, bukan berarti lurah dan camat tidak mendapatkan rumah dinas. Sebaliknya, Pemprov DKI akan menawarkan rumah dinas yang terdekat dengan tempat tinggal para lurah dan camat.
"Makanya kita mau tawarin rumah dinas terdekat dengan rumahnya. Misalnya, kamu tinggal di Pluit, terus kamu jadi Lurah Jagakarsa. Kamu boleh pindah jadi Lurah Pluit. Supaya kamu dari rumah deket," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jumat (10/1/2014).
Menurut Ahok hal itu supaya para lurah dan camat dapat bekerja lebih dekat lagi dengan warga yang dipimpinnya. Selain itu, pelayanan layaknya sistem bank yang cepat, tepat, akurat dan memuaskan warga dapat terwujud.
"Jadi di kantor mana pun pelayanannya sama. Kalau seperti itu lebih baik lurah yang dekat rumah, pindah rumah kan. Kan sama sistemnya," tuturnya.
Bahkan, lanjut Ahok, ada lurah yang menawarkan rumah dinasnya untuk untuk dijadikan taman oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Sebagai gantinya ia diberikan tempat penampungan sampah untuk warga.
"Tadi ada Lurah Menteng Atas kali ya, dia nggak mau pakai rumah dinasnya. Dia mau tukar rumah dinasnya di sebelah sekolah. Dia butuh tempat penampungan sampah," papar Ahok. (Mvi/Mut)
Baca juga:
Ahok: Lurah-Camat Hasil Lelang Masih Kurang Soal Pelayanan
Jokowi Puji Pelayanan Staf Lurah Susan
Dikecewakan 7 Eleven, Jokowi: Jangan Ada Bargaining Lagi!
Dengan dibongkarnya rumah tersebut, bukan berarti lurah dan camat tidak mendapatkan rumah dinas. Sebaliknya, Pemprov DKI akan menawarkan rumah dinas yang terdekat dengan tempat tinggal para lurah dan camat.
"Makanya kita mau tawarin rumah dinas terdekat dengan rumahnya. Misalnya, kamu tinggal di Pluit, terus kamu jadi Lurah Jagakarsa. Kamu boleh pindah jadi Lurah Pluit. Supaya kamu dari rumah deket," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jumat (10/1/2014).
Menurut Ahok hal itu supaya para lurah dan camat dapat bekerja lebih dekat lagi dengan warga yang dipimpinnya. Selain itu, pelayanan layaknya sistem bank yang cepat, tepat, akurat dan memuaskan warga dapat terwujud.
"Jadi di kantor mana pun pelayanannya sama. Kalau seperti itu lebih baik lurah yang dekat rumah, pindah rumah kan. Kan sama sistemnya," tuturnya.
Bahkan, lanjut Ahok, ada lurah yang menawarkan rumah dinasnya untuk untuk dijadikan taman oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Sebagai gantinya ia diberikan tempat penampungan sampah untuk warga.
"Tadi ada Lurah Menteng Atas kali ya, dia nggak mau pakai rumah dinasnya. Dia mau tukar rumah dinasnya di sebelah sekolah. Dia butuh tempat penampungan sampah," papar Ahok. (Mvi/Mut)
Baca juga:
Ahok: Lurah-Camat Hasil Lelang Masih Kurang Soal Pelayanan
Jokowi Puji Pelayanan Staf Lurah Susan
Dikecewakan 7 Eleven, Jokowi: Jangan Ada Bargaining Lagi!