Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman mengakui ada segelintir anggota TNI yang kerap terlibat perkelahian dengan anggota polisi di berbagai tempat di wilayah Indonesia. Umumnya keributan terjadi di tempat hiburan malam alias 'Cafe remang-remang'
"Memang gesekan-gesekan yang terjadi dari TNI dengan kepolisian ulah oknum-oknum anggota kita yang nakal. Yang nakal di tempat pelacuran, kehidupan malam, saling salah lirik dan terjadi keributan, itu benar," kata Budiman di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Karena itu untuk mencegah gesekan itu kembali, KSAD akan membenahi sistem rekruitmen di tubuh TNI AD. Selain itu, juga akan memberlakukan sistem pengawasan ketat terhadap seluruh anggotanya.
"Jangka panjangnya yaitu untuk rekrutmen yang benar. Untuk itu tentunya para komandan harus betul-betul mengawasi anggotanya. Kami meminta para komandan peleton betul-betul menyatu dengan anggotanya," tegas dia.
Jika nantinya kembali ditemukan adanya pelanggaran serupa yang dilakukan anggotanya, Budiman tak segan menjatuhkan sanksi berat. "Risikonya kita tindak berat," tandas Budiman. (Edo/Ism)
"Memang gesekan-gesekan yang terjadi dari TNI dengan kepolisian ulah oknum-oknum anggota kita yang nakal. Yang nakal di tempat pelacuran, kehidupan malam, saling salah lirik dan terjadi keributan, itu benar," kata Budiman di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Karena itu untuk mencegah gesekan itu kembali, KSAD akan membenahi sistem rekruitmen di tubuh TNI AD. Selain itu, juga akan memberlakukan sistem pengawasan ketat terhadap seluruh anggotanya.
"Jangka panjangnya yaitu untuk rekrutmen yang benar. Untuk itu tentunya para komandan harus betul-betul mengawasi anggotanya. Kami meminta para komandan peleton betul-betul menyatu dengan anggotanya," tegas dia.
Jika nantinya kembali ditemukan adanya pelanggaran serupa yang dilakukan anggotanya, Budiman tak segan menjatuhkan sanksi berat. "Risikonya kita tindak berat," tandas Budiman. (Edo/Ism)