Menyusul somasi yang dilancarkan Presiden SBY melalui kuasa hukumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Rizal Ramli menilai Ketua Umum Partai Demokrat itu menyalahgunakan kekuasaannya. SBY juga disebut sebagai presiden pertama yang menyomasi warganya.
Partai Demokrat pun bersuara. Wakil Ketua Umum PD Nurhayati Ali Assegaf meminta Rizal untuk tidak mempolitisir somasi yang dilayangkan SBY itu.
"Sebagai orang yang pandai, sebagai orang yang intelektual, ya tempuh saja jalur hukum. Tidak perlu mempolitisir, apalagi membuat konflik. Bahwa Pak SBY presiden di dunia yang dipilih rakyat dengan suara terbanyak. Artinya tidak benar SBY itu semena-mena," kata Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Nurhayati mengatakan, bila mau, SBY tidak perlu menggunakan jalur hukum. SBY bisa saja menggunakan jalur lain. Nurhayati pun meminta agar Rizal Ramli bersikap lebih bijaksana dan tidak menyalahkan SBY. Â
"Kalau SBY mau mengunakan kekuasaanya, tidak menyewa lawyer pribadi. Gunakan saja polisi, karena di bawah beliau, TNI di bawah beliau, BIN (Badan Intelijen Negara) di bawah beliau," cetusnya.
"Kalau Pak SBY ingin menggunakan kekuasaanya, Pak SBY ini Presiden RI dipilih oleh rakyat sudah 9 tahun, 10 tahun sekarang. Kalau mau mengguanakan kekuasaannya, kenapa Pak SBY harus menunjuk lawyer pibadi? Jadi ini salah, tidak sewenang-wenang," pungkas Nurhayati.
Somasi SBY disampaikan lantaran Rizal menuding SBY ada gratifikasi kepada Wakil Presiden Boediono atas dana talangan Bank Century. (Ndy/Sss)
Baca juga:
Jabatan Wapres Boediono Gratifikasi? JK: Tanya Rizal Ramli
Ini Pernyataan Rizal Ramli yang Berbuah Somasi
`Sop Ikan Sama Nasi` SBY untuk Rizal Ramli
Partai Demokrat pun bersuara. Wakil Ketua Umum PD Nurhayati Ali Assegaf meminta Rizal untuk tidak mempolitisir somasi yang dilayangkan SBY itu.
"Sebagai orang yang pandai, sebagai orang yang intelektual, ya tempuh saja jalur hukum. Tidak perlu mempolitisir, apalagi membuat konflik. Bahwa Pak SBY presiden di dunia yang dipilih rakyat dengan suara terbanyak. Artinya tidak benar SBY itu semena-mena," kata Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Nurhayati mengatakan, bila mau, SBY tidak perlu menggunakan jalur hukum. SBY bisa saja menggunakan jalur lain. Nurhayati pun meminta agar Rizal Ramli bersikap lebih bijaksana dan tidak menyalahkan SBY. Â
"Kalau SBY mau mengunakan kekuasaanya, tidak menyewa lawyer pribadi. Gunakan saja polisi, karena di bawah beliau, TNI di bawah beliau, BIN (Badan Intelijen Negara) di bawah beliau," cetusnya.
"Kalau Pak SBY ingin menggunakan kekuasaanya, Pak SBY ini Presiden RI dipilih oleh rakyat sudah 9 tahun, 10 tahun sekarang. Kalau mau mengguanakan kekuasaannya, kenapa Pak SBY harus menunjuk lawyer pibadi? Jadi ini salah, tidak sewenang-wenang," pungkas Nurhayati.
Somasi SBY disampaikan lantaran Rizal menuding SBY ada gratifikasi kepada Wakil Presiden Boediono atas dana talangan Bank Century. (Ndy/Sss)
Baca juga:
Jabatan Wapres Boediono Gratifikasi? JK: Tanya Rizal Ramli
Ini Pernyataan Rizal Ramli yang Berbuah Somasi
`Sop Ikan Sama Nasi` SBY untuk Rizal Ramli