Panglima TNI Telusuri Motif Tentara PNG Bakar Kapal Nelayan RI

"Prinsipnya, warga negara harus terlindungi. Jangan sampai terjadi perlakuan seperti itu."

oleh Liputan6 diperbarui 10 Feb 2014, 17:03 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2014, 17:03 WIB
moeldoko-panglima-131003b.jpg
5 Nelayan asal Merauke, Papua, tewas setelah kapal mereka ditangkap dan dibakar oleh tentara Papua Nugini pada Jumat 7 Februari lalu. Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengaku akan menyelidiki kasus tersebut.

"Sedang kita ikutin (kasusnya) dulu. Prinsipnya, warga negara harus terlindungi. Jangan sampai terjadi perlakuan seperti itu," Kata Moeldoko saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2014).

Saat ini, dirinya sudah memerintahkan anggota TNI untuk menindaklanjuti lebih dalam lagi terkait kasus yang menimpa warga negara Indonesia ini. Dia tidak mau gegabah dalam menyelesaikan persoalan ini.

"Ada apa ini, apakah itu atau apa. Kita harus paham motifnya apa," ujar dia.

Sekitar 10 nelayan dari Kabupaten Merauke berangkat menggunakan speed boat atau perahu motor cepat menuju perairan perbatasan RI-Papua Nugini. Namun, mereka ditangkap pihak keamanan Papua Nugini. Para nelayan ini dianggap memasuki kawasan perairan Papua Nugini pukul 16.00 waktu setempat.

Speed boat para nelayan langsung dibakar. Sementara, penumpangnya diperintahkan berenang sejauh 7 kilometer menuju daratan dalam kondisi cuaca buruk dan ombak tinggi. 5 Dari 10 nelayan akhirnya meninggal dunia lantaran kelelahan, sedangkan 5 lainnya hingga kini belum ditemukan. Pihak keluarga masih menunggu proses evakuasi para nelayan nahas tersebut. (Ali/Sss)

Baca juga:

Kapal Nelayan RI Dibakar Tentara PNG, DPR Serukan Protes Keras
[VIDEO] 5 Nelayan Tewas di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Sering Dijebak Polisi Malaysia, Nelayan Indonesia Takut Melaut
[VIDEO] Nasib ABK Tegal di Kapal Taiwan, Penyiksaan Berujung Maut

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya