KRI Usman Harun, Prabowo: Singapura Hormati Perasaan Kita Jugalah

Singapura harus lebih bijak dan menghargai hak sebuah negara berdaulat.

oleh Widji Ananta diperbarui 13 Feb 2014, 16:04 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2014, 16:04 WIB
prabowo-140213b.jpg
Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Prabowo Subianto menyatakan, pemberian nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Usman Harun adalah hak penuh Indonesia. Singapura harus lebih bijak dan menghargai hak sebuah negara berdaulat.

"Ini kan kedaulatan kita. Dari dulu kita menghormati Usman Harun sebagai pahlawan. Itu hak kita. Saya kira harusnya Singapura mengertilah. Kita harus hormati perasaan mereka, mereka juga harus hormati perasaan kita," ujar Prabowo saat mendatangi seminar Seminar Internasional dan Rakernas Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, di Hotel Kartika Candra, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2014).

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menegaskan, Indonesia tak perlu mengganti nama KRI Usman Harun hanya untuk meredakan konflik bilateral antarkedua negara.

"Janganlah. Ini kan sikap bangsa Indonesia," tandasnya.

Singapura protes dengan penamaan KRI Usman Harun karena dinilai bisa menyakiti hati rakyat Singapura yang menjadi korban konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia pada 1962-1966. Kala itu Singapura masih menjadi bagian dari Malaysia.

Pada 10 Maret 1965 2 anggota Korps Komando atau KKO --kini Marinir-- Indonesia, yakni Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said melakukan pengeboman di MacDonald House, Orchard Road, Singapura. Pengeboman tersebut menewaskan 3 orang dan melukai 33 lainnya. Gabungan dua nama Usman dan Harun inilah yang saat ini dipakai sebagai nama kapal Angkatan Laut yang baru. (Mvi/Sss)

Baca juga:

Senjata-senjata Canggih di KRI Usman Harun

Asal-usul KRI Usman-Harun yang Diprotes Singapura
Beredar Satire PM Singapura Hapus SBY dari Daftar Teman Facebook
Cerita di Balik Konfrontasi Indonesia-Malaysia

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya