Dukung Pengembangan Industri 4.0 di Indonesia, Daikin Bangun Pabrik Rp 3,3 T

PT Daikin Industries Indonesia memulai pembangunan pabrik pendingin ruangan atau air conditioner (AC) di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat yang menelan biaya investasi sebesar US$ 220 juta atau setara Rp 3,3 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2022, 23:18 WIB
Diterbitkan 04 Des 2022, 23:13 WIB
Dukung Pengembangan Industri 4.0 di Indonesia, Daikin Bangun Pabrik Rp 3,3 T
(Ki-Ka) Wakil Ketua Bidang Perencanaan Investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Staf Khusus Bidang Hukum dan Perundang-Undangan Lambock V. Nahattands, Member of The Board, Senior Executive Officer, Daikin Industries Limited Yoshihiro Mineno, Direktur Jendral ILMATE Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, President Director, PT Daikin Industries Indonesia Khamhaeng Boonthavee, Anggota DPD RI Agustin Teras Narang dan Anggota DPR-RI Komisi VI Darmadi Durianto saat groundbreaking pembangunan pabrik pendingin ruangan atau AC PT Daikin Industries Indonesia di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Daikin Industries Indonesia memulai pembangunan pabrik pendingin ruangan atau air conditioner (AC) di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat yang menelan biaya investasi sebesar US$ 220 juta atau setara Rp 3,3 triliun.

Pabrik AC milik Daikin dibangun di atas lahan seluas 204.000 meter persegi dengan kapasitas produksi penuh mencapai 1,5 juta unit per tahun. Pada fase pertama, fasilitas produksi pabrik AC ini akan memakan lahan seluas 51.000 meter persegi. Dijadwalkan memulai produksi perdananya pada Desember 2024 mendatang, di kisaran 500,000 unit.

Dukung Pengembangan Industri 4.0 di Indonesia, Daikin Bangun Pabrik Rp 3,3 T
Direktur Jendral ILMATE Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier (kedua kiri), Anggota DPD RI Agustin Teras Narang (ketiga kiri) dan Wakil Ketua Bidang Perencanaan Investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal Nurul Ikhwan (kedua kanan) mendengarkan penjelasan terkait pembangunan pabrik pendingin ruangan atau AC PT Daikin Industries Indonesia di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com)

Keberadaannya menjadi bagian strategi kami mengukuhkan posisi sebagai pemimpin pasar AC di Indonesia yang bakal mengalami peningkatan signifikan pada permintaan AC untuk hunian kedepannya,” ujar Yoshihiro Mineno, Member of The Board and Senior Executive Officer Daikin Industries Limited. Dikatakannya kemudian, pernyataan ini merujuk pada keberadaan Indonesia yang memiliki populasi terbesar ke-lima di dunia dengan 270 juta jiwa dan diperkirakan bakal mencapai 300 juta pada tahun 2030.

Daikin melihat Indonesia tengah memperkuat visi menjadi negara terbesar kelima dalam Pendapatan Domestik Bruto pada 2045 nanti. Perkiraan pertumbuhan ekonomi yang dipicu kenaikan masyarakat dengan tingkat penghasilan menengah inilah yang diprediksi akan meningkatkan permintaan AC bagi kebutuhan hunian.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier mengapresiasi realisasi investasi PT Daikin Industries Indonesia di Tanah Air.

Dukung Pengembangan Industri 4.0 di Indonesia, Daikin Bangun Pabrik Rp 3,3 T
Member of The Board, Senior Executive Officer, Daikin Industries Limited Yoshihiro Mineno memberi sambutan pada acara groundbreaking pembangunan pabrik pendingin ruangan atau AC PT Daikin Industries Indonesia di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com)

"Ini menjadi investasi terbesar di tahun 2022 di sektor elektronika. Seperti yang tercatat, kebutuhan dalam negeri untuk AC sekitar 2 juta unit, artinya prospek untuk diproduksinya AC rumah tangga sangat besar apalagi kapasutas 1,5 juta ini paling tidak akan mengurangi 490 juta dolar impor AC,” kata Taufiek.

Daikin terhitung telah beroperasi sepanjang 52 tahun dengan menggandeng PT. Imora Makmur dan PT. Budiman Kencana Lestari sebagai mitranya. Untuk mendukung operasionalnya, DAIKIN memiliki tiga belas kantor cabang dengan kantor pusat berada di Jakarta yang menangani pemasaran dan layanan purna jual. Dengan jaringan distribusi di berbagai daerah di Indonesia, Daikin tercatat sebagai pemimpin pasar AC hunian dalam negeri dengan penguasaan mencapai 35,5%.

Lebih lanjut Yoshihiro Mineno menyatakan, dalam operasionalnya nanti, pabrik Daikin ini akan mengadopsi teknologi canggih terkini termasuk didalamnya pemanfaatan IoT (Internet of Things) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI). Hal ini merupakan dukungan Daikin untuk sejalan dengan pengembangan industri 4.0 yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya