Jok Mobil Ford Siap Deteksi Serangan Jantung

Fitur jok mobil pendeteksi serangan jantung diyakini Ford bakal dilirik konsumen.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 22 Okt 2014, 18:10 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2014, 18:10 WIB
Ford Ciptakan Kursi Mobil Pendeteksi Serangan Jantung
Fitur kursi yang dapat mendeteksi serangan jantung akan menambah harga jual mobil Ford.

Liputan6.com, Michigan - Serangan jantung menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Namun, hal ini malah dianggap Ford sebagai peluang menggiurkan. Betapa tidak, penyertaan fitur tersebut pada mobil mereka dipercaya bakal menaikkan penjualan mereka.

Melansir laman Autoexpress, Rabu (22/10/2014), kursi 'ajaib' ini sengaja diciptakan oleh Ford agar kendaraan mreka dapat segera berhenti dengan aman ketika pengemudi terkena serangan jantung.

Meskipun fitur ini akan membebani konsumen dengan tambahan biaya, Ford percaya hal tersebut justru akan memancing konsumen baru. Pasalnya, fitur tersebut merupakan bentuk pencegahan dari serangan jantung saat mengemudi.

Adapun, cara kerja kursi ini menggunakan sensor elektrokardiograf di kursi yang berfungsi untuk mendeteksi detak jantung pengemudi ketika mulai tidak teratur. Kursi ini dikombinasikan dengan kamera yang mendeteksi posisi duduk dari pengemudi yang akan melorot ketika terkena serangan jantung.

Kedua perangkat tersebut dihubungkan dengan prosesor untuk mengaktifkan sistem kemudi dan rem otomatis ketika pengemudi mengalami serangan jantung. Sistem pada prosesor tersebut juga dapat menghubungi paramedis untuk layanan darurat.

"Serangan jantung dan kondisi medis lainnya dapat menjadi penyebab utama kecelakaan. Sekitar 30 persen dari orang berusia di atas 65 tahun memiliki gejala ketidakteraturan jantung," ujar Pim van der Jagt, Direktur dari Ford Research Centre.

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika pembeli mobil berusia tua akan semakin bertambah secara pesat dan hal ini akan menjadi perhatian serius. Sayangnya, Ford masih belum dapat memastikan teknologi ini tersedia secara massal.

"Teknologi seperti ini membutuhkan proses pengembangan hingga lima tahun agar dapat diproduksi," pungkasnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya