Pasar Otomotif Indonesia Lebih "Seksi" Dibanding Thailand

Lima tahun ke depan pula industri otomotif akan menjadi barang ekspor ketiga terbesar setelah kelapa sawit dan alas kaki.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 27 Jan 2015, 14:18 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2015, 14:18 WIB
Antusiasme Pengunjung di Pameran IIMS 2014
Banyaknya pengunjung di hari pertama IIMS menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap acara ini, Jakarta, (18/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Produksi mobil nasional sepanjang tahun 2014 mencatatkan jumlah 1,3 juta unit. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,2 juta unit.

Dijelaskan praktisi otomotif, I Made Dana Tangkas, angka tersebut telah diserap untuk pasar domesik sebesar 1,2 juta unit, sementara sisanya diekspor. "Tahun ini ekspor mobil CBU dari Indonesia diperkirakan bisa tembus 200 ribu unit, belum termasuk CKD ya," kata pria yang telah menggeluti industri otomotif selama 25 tahun ini.

Praktis, angka tersebut memposisikan Indonesia sebagai pasar mobil terbesar di ASEAN. Pasalnya, Thailand yang menjadi pesaing kuat saja hanya menyerap 882 ribu unit. Sedangkan pada tahun 2015, penjualan mobil Thailand hanya berkutat di angka 950 ribu - 1 juta unit.

"Indonesia diprediksi akan mampu kembali menginjak angka 1,2 juta unit. Jadi, tahun ini Indonesia masih akan menjadi pasar terbesar di ASEAN," imbuh dia.

Kendati demikian, ada yang perlu dicermati, Thailand memiliki kapasitas produksi mobil yang jauh lebih besar. Di mana, Negeri Gajah Putih itu punya kapasitas sebesar 2,5 juta unit per tahun dan mayoritasnya untuk ekspor. Sedangkan Indonesia hanya memiliki kapasitas sebesar 1,3 juta di 2014.

Sementara itu, berdasarkan riset Ipsos Business Consulting, mengungkapkan bahwa pada 2014 hutang rumah tangga Thailand meningkat sebesar 16,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Otomatis, masyarakat Thailand kini mendapat persetujuan kredit mobil.

"Tantangan Indonesia adalah bagaimana meningkatkan rantai pasokan, dalam hal ini kita harus memperkuat industri komponen agar industri otomotif mendapat pasokan komponen yang mencukupi untuk meningkatkan produksi," tambahnya.

Indonesia kiblat otomotif

Tantangan ini harus segera dijawab. Sebab sektor otomotif menjadi penyumbang ekspor terbesar ketiga di dalam negeri. Di 2014, neraca perdagangan di sektor otomotif surplus hingga US$ 2,5 miliar. Ekspor US$ 4,5 miliar dan impor US$ 2 miliar.

Penguatan industri komponen ini juga dirasa penting. Karena ekspor komponen dalam lima tahun ke depan diperkirakan akan tumbuh menjadi US$ 11 miliar. Lima tahun ke depan pula industri otomotif akan menjadi barang ekspor ketiga terbesar setelah kelapa sawit dan alas kaki.

Diprediksi, dalam lima tahun ke depan angka produksi Indonesia akan mencapai lebih dari 2 juta mobil per tahun. Dan banyak pihak malah memperkirakan kalau dalam 10-15 tahun ke depan produksi mobil di Indonesia bisa mencapai 4-5 juta unit per tahunnya.

"Tidak sampai 10 tahun lagi diprediksi Indonesia akan menjadi production hub terbesar di Asia Tenggara. Indonesia akan menjadi kiblat otomotif ASEAN baik dari sisi penjualan maupun produksi," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya