Unik, Bajaj di Filipina Bisa Hidup di Dua Alam

Salamander diciptakan untuk membantu banyak orang yang kesulitan transportasi saat musibah banjir datang.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 31 Jan 2015, 09:12 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2015, 09:12 WIB
Unik, Bajaj di Filipina Bisa Hidup di Dua Alam
Salamander diciptakan untuk membantu banyak orang yang kesulitan transportasi saat musibah banjir datang.

Liputan6.com, Manila - Bajaj, begitulah masyarakat di Indonesia terutama di Jakarta menyebut kendaraan umum beroda tiga asal India. Kendaraan ini mudah dijumpai di kawasan permukiman penduduk maupun pusat perbelanjaan tradisional.

Sebagai kendaraan umum sederhana, tentu ruang gerak Bajaj juga terbatas. Namun, apa jadinya jika sebuah bajaj dapat dijalankan di atas air? Pastinya hal tersebut akan membuat Anda atau orang lain yang melihatnya dapat terheran-heran.

Aksi bajaj yang dapat hidup di dua alam ini dapat kita temui di Filipina. Kendaraan yang dinamai Salamander tersebut merupakan hasil dari tangan kreatif modifikator bodi bernama Atoy Llave.

Seperti dilansir dari Boldride, Sabtu (31/1/2015), Banjir merupakan peristiwa yang kerap terjadi di Filipina. Hal tersebut rupanya mendasari Llave menciptakan Salamander.



Dikatakan, Llave ingin mengembangkan sebuah kendaraan yang sangat berguna bagi rakyat di Filipina. Adanya Salamander diharap dapat membantu banyak orang yang kesulitan transportasi saat musibah banjir datang.

Salamander dibekali mesin berbahan bakar bensin dengan kapasitas 250 cc. Tak hanya menggunakan mesin konvensional, Salamander juga dibekali pilihan motor listrik dengan daya 5 kW.

Sama seperti bajaj yang ada di Indonesia, Salamander juga memiliki kapasitas tempat duduk untuk tiga orang termasuk pengendara.

Jika bajaj pada umumnya dibuat dengan bahan plat alumunium, berbeda halnya dengan Salamander yang dibuat dari bahan fiberglass. Hal ini berujuan agar bodi kendaraan roda tiga tersebut kedap air ketika melintas di atas air.

Sebagai kendaraan amfibi, tentu saja tak selamanya roda Salamander terus menerus dipergunakan. Sebagai pengganti roda saat berenang, Salamander pun berjalan dengan digerakkan oleh baling-baling kecil.

Lebih lanjut, Llave kabarnya juga akan memproduksi Salamander secara masal. Llave pun berencana menjual Bajaj versi Filipina ini seharga US$ 6.345 atau sekitar 80,5 jutaan.

(Ysp/Gst)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya