Liputan6.com, Jakarta - Langkah General Motors (GM) Indonesia untuk menutup pabrik Bekasi, Jawa Barat tentunya menimbulkan pertanyaan. Pasalnya, keputusan ini digulirkan pasca kerjasama GM-SAIC yang bakal memasarkan model Wuling ke Indonesia.
Ya, Wuling digadang-gadang disipakan untuk bertarung di kelas Low Cost Multi Purpose Vehicle (LMPV). Praktis ditutupnya pabrik Bekasi, yang notabene basis produksi LMPV Chevrolet Spin semakin mengerucutkan fokus strategi GM di dalam negeri.
Ini pun diperkuat dengan pernyataan GM Indonesia yang akan memasarkan Chevrolet Orlando, Captiva, dan Trailblazer setelah pabrik tutup. Sementara Spin, tak masuk dalam daftar.
"Saat ini kami masih produksi hingga bulan Juni. Selanjutnya, kami menjual Spin dengan ketersediaan stok yang ada," kata Direktur Komunikasi GM Indonesia Maria Sidabutar.
Kembali ke Wuling, GM sengaja menggandeng mitranya dari Tiongkok SAIC Motor Corp untuk mendapatkan tajinya di kelas MPV. Diwartakan Liputan6.com beberapa waktu lalu sebagaimana dilansir Reuters, kerjasama ini tak terlepas dari performa Chevrolet Spin yang kurang memuaskan untuk bertarung dengan Avanza cs.
Segmen MPV memang masih menggiurkan di industri roda empat dalam negeri. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualannya mencapai 449.949 unit (gabungan dari LMPV, MPV, Upper MPV) dari total penjualan 1,2 juta unit sepanjang tahun 2014.
Namun, ketika dikonfirmasi mengenai hal itu, Direktur Komunikasi GM Indonesia Maria Sidabutar menepis adanya isu tersebut. Menurutnya, hal yang dilakukan GM Indonesia tak ada hubungannya dengan rencana GM-SAIC untuk memasarkan Wuling.
"Tidak, GM Indonesia dan GM-SAIC berbeda dalam hal ini," tegas Maria saat dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon.
>>>Klik laman berikutnya [Wuling, LPMV Rp 61 Juta]
Wuling, LPMV Rp 61 Juta
Untuk bersaing dengan Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Toyota Avanza, dan Daihatsu Xenia, GM-SAIC menyiapkan Wuling, yang dijual di Tiongkok sekira 30 ribu yuan atau setara Rp 61 juta.
Sebenarnya, GM telah menapakkan kakinya di pasar Indonesia melalui model Chevrolet. Di segmen MPV, pabrikan telah memiliki model Spin.
Dikatakan, GM dan SAIC bakal diposisikan sebagai pelengkap daripada pesaing Chevrolet. Sebab, keduanya memiliki diferensiasi mulai dari harga, kualitas produk dan fitur. Mobil Wuling sendiri menitikberatkan sebagai kendaraan yang mengendepankan fungsionalitas dan harga yang relatif terjangkau.
"Elemen dasar (harga dan fungsionalitas) yang benar-benar bekerja di Tiongkok, dan kami percaya di bawa kepemimpinan SGMW ini (Wuling) akan sukses di Indonesia," kata Chief GM Tiongkok, Matt Tsien, seperti dilansir dari Reuters.
Trien mengatakan, Indonesia memiliki pasar potensial untuk kendaraan MPV, yang memberikan fitur kursi tiga baris dan bisa mengakomodasi 7-8 penumpang.
Namun sayang, Tsien enggan membeberkan model Wuling apa yang bakal memanaskan pasar MPV murah dalam waktu dekat. Ia pun tak bisa mengungkapkan kisaran harga untuk mobil anyar GM dan SAIC di Tanah Air.
GM dan SAIC pun akan menanamkan investasi sebesar US$ 700 juta untuk membangun pabrik yang mulai beroperasi pada 2017. Rencananya pabrik itu bisa memproduksi sebanyak 150 ribu kendaraan dalam setahun.
(Gst/Igw)
Advertisement