Terungkap, Ini Penyebab Ford `Ompong` di Indonesia

Ada sejumlah hal yang menyebabkan Ford tak bertaring melawan mobil-mobil Jepang di pasar Indonesia.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 26 Jan 2016, 19:57 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2016, 19:57 WIB
20160126-Angkat Kaki dari Indonesia, Ford Pastikan Tetap Buka Layanan Purnajual-Jakarta
Petugas mengelap mobil Ford di salah satu dealer di Jakarta, Selasa (26/1). Ford memastikan konsumen dapat tetap mengunjungi dealer Ford untuk layanan penjualan, servis dan garansi hingga beberapa waktu ke depan di tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ford Motor Indonesia (FMI) selaku Agen Pemegang Merek (APM) resmi memberikan pengumuman pengunduran dirinya dari pasar otomotif nasional. Mereka pun menegaskan, akan menarik diri dari segala aktivitas mulai dari penjualan hingga purna jual.

Bukan perkara mudah bagi Ford melakoni kompetisi di Indonesia. Menurut Suwadji Wirjono, pelaku bisnis otomotif, ada sejumlah hal yang menyebabkan jenama Amerika Serikat (AS) itu tak bertaring melawan mobil-mobil Jepang.

"Saat melepas Mazda (2010), saat itu Ford mulai mengalami kesulitan. Produk jadi sedikit dan nggak bisa meneruskan fungsi distribusi dan pemasaran di Asia khususnya," katanya saat dihubungi Liputan6.com.

Suwadji mencontohkan General Motors (GM) yang mengakuisisi Daewoo Korea Selatan untuk memanfaatkan portofolio yang ada dalam mengembangkan produk khusus pasar Asia.

"Sedangkan Ford setelah melepas Mazda jadi nggak punya portofolio," imbuh dia. Praktis, Ford sulit memenuhi permintaan pasar di kawasan Asia, khususnya Jepang dan Indonesia.

"Belum lagi yang jadi masalah adalah harganya. Padahal Ford belakangan sudah punya dukungan yang bagus untuk after sales. Tapi balik lagi ketika produk nggak support, ya nggak bisa," imbuh dia.



Yang jadi kendala kemudian adalah permintaan setir kanan untuk pasar Indonesia. "Sebagaimana diketahui, mobil Ford sekarang itu kan produk global dan nggak cocok sama di sini," turut Suwadji.

Alasan mundur

Managing Director FMI, Bagus Susanto dalam keterangannya menuturkan seluruh kegiatan penjualan dan impor kendaraan mulai paruh kedua tahun ini. Sebagaimana dikutip Reuters, alasan dibalik penghentian operasi ini adalah karena dua faktor, yakni minimnya penjualan dan tak adanya pabrik perakitan.

Mengutip data Gaikindo, FMI membukukan wholesale sebesar 4.986 unit. Di Indonesia, pabrikan Amerika ini meniagakan Focus, EcoSport, Fiesta, Everest, dan Ranger. Di dalam negeri pabrikan hanya menguasi 0,6 persen market share.

Tiga mobil terlaris Ford di Indonesia sepanjang tahun lalu adalah Focus Trend 1,6 liter (4.954 unit), EcoSport (2.713 unit), dan Ranger (1.315 unit).


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya