Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan yang memanfaatkan bahan bakar fossil diprediksi punah pada 2050. Listrik dinilai punya potensi menggantikannya.
Demikian diungkapkan Wakil Presiden Direktur PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Loman seusai acara diskusi potensi kendaraan listrik beberapa waktu lalu.
"Ke depan perlu energi yang terbarukan. Salah satunya penyelesaian adalah listrik," kata dia.
Meski saat ini sepeda motor listrik sudah bisa diciptakan sejumlah pihak, termasuk Honda, ada persoalan yang perlu dibenahi.
Baca Juga
"Suatu saat ada. Tapi jangan harapkan dapat menggantikan (motor combustion engine) segera. Jangan sampai ekpektasinya lebih tinggi. Jangan harap dengan adanya motor listrik akan lebih efisien, selama pembangkit listriknya fossil, kemudian untuk limbah baterainya," ia menjelaskan.
Loma mencontohkan, sejumlah kota di China mulai mewajibkan penggunaan sepeda motor listrik. Tapi menurutnya ada masalah yang harus diselesaikan, yakni pengolahan limbah baterai.
"Seperti saya pernah ke Shanghai, di sana itu ada 30-40 juta sepeda listrik di dalam kota. Itu kalau ada 40 juta dan baterainya harus ganti 1-1,5 tahun sekali, itu kan menjadi polusi, " tutur dia.
Asosiasi siap
Sementara itu, Dewan Energi Nasional meminta pemerintah mempercepat pemanfaatan teknologi listri pada kendaraan bermotor. Mereka mengajukan setidaknya ada 2.200 unit mobil dan 8 juta unit sepeda motor berbasis listrik yang dijual pada 2025.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan siap. Sebab, bagaimanapun pasar diarahkan oleh kebijakan pemerintah.
Ketika ditanya soal kapan motor listrik bisa dijual di Indonesia, Gunadi menyatakan, "kapanpun juga tidak masalah." Soal ini, ia mencontohkan China yang sukses mendorong penggunaan motor listrik untuk sejumlah kota, di antaranya Shenzen, Beijing, dan Shanghai.