Liputan6.com, Singapura - Beberapa negara maju telah berusaha agar penggunaan mobil pribadi berkurang dengan beragam regulasi. Satu negara maju di Asia Tenggara, Singapura, baru-baru ini berencana mengikuti aturan serupa.
Menteri Transportasi Singapura, Khaw Boon Wan, dalam pidatonya di Parlemen mengatakan akan mengurangi lahan parkir sekaligus menaikan harga sewanya, serta mewajibkan developer memberikan rancangan bangunan yang nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda.
Baca Juga
Menurut Menteri Senior Transportasi, Josephine Teo, strategi ini membuat berjalan kaki atau bersepeda akan menjadi lebih menarik. Katanya, mungkin saja ketergantungan akan mobil pribadi bisa berkurang.
Sementara itu, rencana ini disambut baik Pengamat Transportasi Singapura, Henri Blas. Menurut dia, Paris saja telah mengurangi lahan parkir secara signifikan.
Ia juga mengamati bahwa sejauh ini parkir di pusat kota Singapura cenderung murah. "Jika Anda melihat Central Business Distric, biaya parkir sebetulnya rendah dibanding tempat-tempat lainnya," tutur Blas.
Dengan kebijakan yang diterapkan dengan konsisten, diprediksi dalam lima belas tahun ke depan, lanskap transportasi Singapura akan berubah secara drastis.
"Mobil pribadi kemungkinan akan menghilang, jika tidak dalam 15 tahun, pasti dalam waktu 20 atau 25 tahun. Kami perlu mempersiapkan Singapura, warganya, dan industri kami untuk dunia baru ini," ujar Khaw.