Liputan6.com, Jakarta - Ajang balap Formula 1 tahun ini lebih menarik perhatian publik Indonesia ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Sebabnya jelas, di sana, ada satu pemuda berbakat asal Indonesia yang turut berkompetisi, Rio Haryanto.
Sebelum bergabung dengan tim Manor Racing, timbul polemik terkait dengan biaya yang harus dikeluarkan Rio untuk mendapat kursi. Tim Manor meminta mahar 15 juta euro atau setara dengan Rp 222,9 miliar. Pada akhirnya memang permintaan tersebut disetujui.
Baca Juga
Masalah biaya memang persoalan pelik. Tapi di satu sisi, sebetulnya ajang balap jet darat ini pada dasarnya memang merupakan bisnis dengan perputaran uang yang fantastis. Bayangkan, untuk mengiklan di kendaraannya saja, sebuah perusahaan perlu mengeluarkan kocek hingga puluhan juta Euro.
Bagi tim balap sendiri, mereka harus mengeluarkan uang yang juga tak sedikit. Sebagai gambaran, biaya operasional Red Bull Racing saat mereka menjadi pemenang pada 2012 lalu mencapai angka US$ 270,2 juta atau setara US$ 13,5 juta di tiap seri.
Selain biaya operasional, sebuah tim balap tentunya juga harus membangun kendaraan terbaik. Dalam hal ini, berapakah biaya yang dikeluarkan untuk membuat sebuah mobil balap Formula 1?
Menurut laman Tsmplay, diakses Jumat (15/4/2016) total biaya untuk membangun mobil Formula 1 minimal US$ 9,4 juta atau sekira Rp 123,9 miliar. Komponen paling mahal adalah engine unit, yang harganya minimal US$ 7,7 juta hingga US$ 10 juta.
Berikut adalah rincian biayanya. Dengan catatan, yang dihitung adalah komponen dasar. Tentu harga bisa membengkak seiring dengan pengembangan-pengembangan lanjutan.
-Engine Unit: US$ 7,7 juta
-Carbon Fibre Monocoque: US$ 650 ribu
-Front Wing and Nose Cone: US$ 160 ribu
-Rear wing and DRS overtaking aid: US$ 80 ribu
-Fuel tank plus assembly: US$ 110 ribu
-Steering wheel: US$ 50 ribu
-Hydraulics: US$ 160 ribu
-Gearbox: US$ 480 ribu
-Cooling System: US$ 160 ribu