Dua Bos Mitsubishi Siap Mengundurkan Diri

Presiden dan Wakil Presiden Mitsubishi Motors, Testuro Aikawa dan Ryugo Nakao, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

oleh Rio Apinino diperbarui 19 Mei 2016, 12:29 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 12:29 WIB
Dua Bos Tertinggi Mitsubishi Siap Mengundurkan Diri
Presiden dan Wakil Presiden Mitsubishi Motors, Testuro Aikawa dan Ryugo Nakao, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Liputan6.com, Tokyo - Presiden dan Wakil Presiden Mitsubishi Motors, Testuro Aikawa dan Ryugo Nakao, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya menyusul terkuaknya manipulasi hasil efisiensi bahan bakar.

Mundurnya dua pimpinan tertinggi pabrikan Jepang tersebut sebelumnya hanya sebatas rumor. Isu ini awalnya dilansir harian lokal Jepang, Mainichi.

Diberitakan Nikkei Asia, kedua eksekutif ini akan melepaskan jabatan mereka setelah rapat umum pemegang saham digelar pada Juni nanti.

"Memiliki seseorang yang datang dari departemen dimana penyimpangan terjadi akan menghambat upaya reformasi. Saya merasa perlu untuk turun, demi terciptanya perubahan drastis," ujar Aikawa.

Sementara Nakao, yang saat ini bertanggung jawab atas pengembangan perusahaan, memutuskan untuk berhenti karena alasan yang sama.

Meski mundur, Aikawa membantah bahwa manajemen yang ada saat ini terlibat langsung dalam melakukan manipulasi. Meski begitu, sang presiden mengaku bahwa mungkin iklim yang mereka ciptakan membuat hal ini terjadi.

"Komentar kami yang mengharapkan efisiensi bahan bakar yang tinggi dan periode pengembangan yang lebih pendek mungkin telah berkontribusi dalam menciptakan sebuah lingkungan dimana penyimpangan terjadi," jelas Aikawa.

Untuk diketahui, manipulasi yang dilakukan Mitsubishi berasal dari perbedaan tes uji yang dilakukan, antara tes internal dengan aturan yang ada di Jepang.

Mitsubishi melakukan tes dengan metode high speed coasting test (uji jalan dengan kecepatan tinggi). Padahal aturannya menggunakan metode coasting test. Manipulasi ini telah dilakukan Mitsubishi sejak 1991.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya