Liputan6.com, Tokyo - Suzuki dan Mazda mengantisipasi penjualan mobil yang melambat di Jepang dengan cara memperdalam penetrasi ke luar negeri. Lebih khusus, keduanya akan mulai fokus pada segmen spot utility vehicle (SUV).
Salah satu pasar garapan Suzuki tidak lain adalah Indonesia. Model andalan mereka yang baru diperkenalkan, SX4 S-Cross, diharapkan mampu terjual 1.000 unit per bulan, khususnya ke konsumen kelas menengah.
Dua basis produksi Suzuki di luar Jepang adalah Hungaria dan India. Di Hungaria, mereka disebutkan sedang menyiapkan crossover baru yang akan diluncurkan di pasar Eropa, Januari nanti. Demikian seperti yang dilaporkan Asia Nikkei.
Baca Juga
Advertisement
Sementara Mazda, baru-baru ini menaikkan kapasitas produksi SUV CX-9 sekira 30 persen di pabrik mereka yang terletak di Hiroshima. Mereka juga berencana meluncurkan model ini di negara Asia lain, setelah berhasil menancapkan kuku di beberapa negara penting seperti Amerika Serikat (AS) dan Australia.
Secara keseluruhan, Mazda berencana meningkatkan volume penjualan SUV mereka secara global hingga sekira 800 ribu pada tahun fiskal 2018, atau naik lebih dari 50 persen dibanding tahun fiskal 2015.
Sebetulnya, fokus menggarap SUV telah terlebih dulu dilakukan pabrikan Jepang lain. Honda misalnya, telah menginvestasikan uang sebesar 6 miliar yen untuk memperbaiki pabrik mereka di Indiana, AS, yang memproduksi CR-V.
Lalu Nissan, mereka mulai memproduksi SUV Rogue (dikenal dengan nama X-Trail di Indonesia) di Prefektur Fukuoka, tahun ini. Rencananya 100 ribu mobil ini akan dikirim ke Amerika Utara.
Sementara Toyota telah jauh-jauh hari memprioritaskan produksi RAV4 yang begitu populer di Amerika Utara. Prius hybrid pun rencananya akan dibuat di pabrik lain demi mengantisipasi lonjakan permintaan di masa depan.