Masuk Grup Renault-Nissan, Mitsubishi Kurangi Pejabat Eksekutif

Salah satu implikasi masuknya Mitsubishi ke dalam aliansi Renault-Nissan adalah dikuranginya jumlah pejabat eksekutif.

oleh Rio Apinino diperbarui 24 Okt 2016, 06:13 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2016, 06:13 WIB
Logo Mitsubishi
Logo Mitsubishi (wsj.com).

Liputan6.com, Tokyo - Implikasi masuknya Mitsubishi Motors ke dalam grup otomotif Renault-Nissan Alliance mulai terasa. Salah satu yang paling awal adalah akan ada pengurangan jumlah pejabat eksekutif.

"Dalam rangka untuk menyesuaikan jumlah eksekutif ke dalam skala yang wajar, kami mengurangi staf dari 40an menjadi kurang dari 15," demikian pengumuman resmi Mitsubishi sebagaimana dikutip dari responsejp.com.

Menurut Mitsubishi, pengurangan jumlah eksekutif adalah hal yang tidak terhindarkan untuk menghindari terbenturnya tugas.

Salah satu perubahan organisasional yang akan dilakukan adalah memisahkan posisi pengawas dan eksekutif, serta memperjelas pemisahan kerja antara keduanya.

"Dalam rangka memisahkan posisi pengawas dan eksekutif, serta memperjelas pemisahan ini, kami akan memperkenalkan sebuah organisasi yang menempatkan CEO di posisi paling atas dari pejabat eksekutif," tambah mereka lagi.

Hal-hal lebih teknis terkait dengan pengurangan pejabat eksekutif ini akan dibahas pada 14 Desember nanti, di pertemuan khusus dengan para pemegang saham.

Sebelumnya, aliansi Renault Nissan resmi membeli 34 persen saham pabrikan berlambang tiga berlian itu. Kabar terakhir menyebut bahwa Carlos Ghosn, CEO Renault-Nissan, yang akan memegang kendali langsung atas Mitsubishi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya