Liputan6.com, Jakarta Klakson menjadi komponen tambahan pada kendaraan yang sering diganti. Alasannya beragam, mulai dari bosan karena suara standar bawaan pabrik yang dirasa kecil hingga hanya untuk sekadar gaya-gayaan.
Beberapa kasus terjadi pada pengguna sepeda motor. Karena ingin suaranya lebih keras maka diganti dengan klakson mobil. Apakah ini benar?
Baca Juga
Sales Manager Div. Roda Dua PT Sumber Berkat (distributor klakson Hella) Bengbeng mengatakan, penggunaan klakson mobil di motor tidak disarankan karena beda spesifikasi. Jika tetap dipasang maka akan timbul kerugian.
"Paling cepat itu kelihatan di aki. Misalnya kita biasanya pakai setahun lebih, (karena pakai klakson mobil) bisa jadi lebih cepat waktu penggantian akinya," terangnya di Jakarta, Senin (23/1).
Lebih lanjut ia menjelaskan, penggunaan klakson motor antara 3-7 ampere sementara mobil paling kecil 35-70 ampere. "Dari situ saja sudah berbeda," kata dia.
Menurutnya, klakson mobil memiliki ampere yang sangat besar. Oleh karena itu harus ditambah relay untuk mengangkat setrum agar klakson bekerja dengan baik. "Kalau dipakai di motor, efeknya life time aki jadi lebih cepat habis," tutupnya.
Advertisement