Mobil Mewah Mulai Tinggalkan Jok Kulit, Mengapa?

Penggunaan interior dengan bahan pelapis kulit sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan oleh pabrikan.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 10 Agu 2017, 06:07 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2017, 06:07 WIB
Interior dari Lexus LC 500.
Interior dari Lexus LC 500.(istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Mobil mewah biasanya identik dengan penggunaan bahan kulit di sekujur interior, mulai dari jok kulit, lingkar kemudi, hingga melapisi dasbor. Namun, hal tersebut mulai ditinggalkan oleh pabrikan mobil mewah, seperti Land Rover.

Land Rover menawarkan bahan pelapis interior alternatif pada Range Rover Velar. Bahan alternatif yang ditawarkan tetaplah berkualitas tinggi, harganya pun masih di atas harga kulit pelapis kulit standar.

Dilansir Carscoops, bahan campuran wool dan kain yang digunakan didatangkan dari Australia dan Selandia Baru. Sedangkan, bahan 'suedecloth' terbuat dari plastik yang didaur ulang.

Gerry McGovern, Land Rover design chief, mengatakan," Sikap terhadap produk yang dihasilkan oleh hewan sedikit demi sedikit berubah. Dunia kemewahan semakin canggih dan orang melihat kami menyesuaikan terhadap produk. Misalkan kain yang lebih berkelanjutan dan tidak meninggalkan jejak limbah."

"Saya pribadi ingin bergegas dari penggunaan bahan kulit hewan. Saya tidak suka membayangkan sapi dipotong untuk diambil kulitnya. Yang lebih penting, kain khusus memberikan kesempatan untuk menciptakan nuansa berbeda," sambung Gerry.

Land Rover bukan yang pertama melakukan hal ini. Mobil mewah lainnya yang menawarkan bahan Alcantara, itu bukanlah bahan suede asli. Kebanyakan polyester yang dikombinasikan dengan polyurethane. Baru-baru ini, Tesla akan mempertimbangkan meninggalkan bahan kulit, begitu juga dengan Maserati, dan Bentley.

 

Simak Juga Video MenariK Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya