Liputan6.com, Jakarta - Toyota Avanza boleh saja disebut mobil sejuta umat karena populasinya yang sempat disepelekan di awal kelahirannya di 2004. Kendati demikian, mobil yang diproduksi bersama Daihatsu Xenia di Karawang, Jawa Barat ternyata tahan banting meski diterjang berondongan peluru.
Tak hanya itu, Avanza juga ternyata mampu diajak kebut-kebutan di jalan raya dengan sangat lincah ketika bermanuver di jalanan padat, tak kalah dengan mobil-mobil sedan sport pada umum.
Advertisement
Baca Juga
Setidaknya, aksi itu digambarkan sebuah trailer film terbaru bergenre crime, music, thriller garapan Holywood, yang disutradarai Brian Smrz, berjudul ’48 Hours to Live’.
Ketangguhan Toyota Avanza diperlihatkan dalam aksi kejar-kejaran yang dikemudikan mantan prajurit, Travis Conrad, yang diperankan Ethan Hawke.
Berlatar di salah satu jalan di Cape Town, Afrika Selatan, dalam film tersebut Toyota Avanza yang berkelir merah maroon, digunakan untuk sebuah pelarian yang telah dicuri Travis.
Banyaknya peluru yang diarahkan ke Avanza dengan bentuk taksi itu, membuat mobil tersebut bolong-bolong, kaca pecah dan beberapa bagiannya rusak.
Tidak diketahui apakah motif Toyota memang sengaja atau tidak saat melibatkan Avanza dalam film tersebut. Sebab, logo Toyota seakan akan hilang akibat adegan kejar-kejaran.
Kendati demikian, masuknya Toyota Avanza dalam adegan film 48 Hours to Live disambut hangat Public Relation Manager PT Toyota Astra Motor, Rouli Sijabat.
Menurut dia, seperti pengambilan gambarnya di Afrika Selatan, Toyota Avanza yang dibuat di Indonesia memang diekspor ke negara tersebut.
“Semoga produk-produk made in Indonesia semakin banyak yang mendunia,” ungkap Rouli dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Minggu (26/11/2017).
Eksistensi Toyota Indonesia untuk Pasar Global
Toyota memang memiliki pabrik di Indonesia melalui Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, Toyota melakukan ekspor ke lebih dari 80 negara seperti di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, Pasifik, serta Timur Tengah.
Bahkan di tahun ini, Toyota menargetkan peningkatan ekspor kendaraan utuh meningkat sebesar 10 persen dibandingkan dengan angka ekspor pada 2016 lalu.
Saat ini kontribusi kendaraan utuh bermerek Toyota bagi total ekspor otomotif nasional Indonesia sebesar 87 persen terdiri dari ekspor sembilan model yaitu Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, Avanza, Rush, Town/Lite Ace, Agya, dan Sienta.
TMMIN juga mengekspor kendaraan terurai (CKD/Completely Knock Down), mesin bensin dan ethanol tipe TR-K dan R-NR, komponen kendaraan serta alat bantu produksi berupa jigs (alat bantu dalam proses pengelasan), dan dies (alat bantu dalam proses pengepresan) yang sekaligus menunjukkan tingkat kedalaman industri TMMIN.
Sepanjang Januari-September 2017 ekspor CBU tercatat 150.400 unit. Pencapaian ini meningkat 22 persen dari torehan TMMIN tahun lalu, didukung oleh volume SUV Fortuner sebesar 52.500 unit, MPV Avanza sebesar 36.100 unit, serta sedan Vios sebesar 20.700 unit. Sedangkan untuk CKD sebanyak 35.600 unit, mesin bensin lebih dari 99.850 unit, mesin ethanol sebanyak lebih dari 7.350 unit, dan komponen kendaraan sekitar 76.6 juta buah.
Khususnya bagi mobil sejuta umat, mobil ini memang telah banyak diekspor ke berbagai Negara seperti Thailand, Brunei Darussalam, Afrika Selatan, Meksiko, Filipina, Suriah, Mesir, Arab Saudi, Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yaman, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Jordania, Libanon, Tahiti, Nigeria, Mozambique, Kenya, Angola, Madagaskar, Mauritius, West Afrika, Pakistan, Fiji, Zimbabwe, Malawi, Zambia, dan Seychelles.
Toyota Avanza sendiri telah diekspor selama Januari-September 2017 mencapau 32.922 unit.
Advertisement