Tips Memilih Boks Motor untuk Mudik

Tak terasa sebentar lagi akan memasuki bulan puasa. Yang artinya, sudah waktunya untuk mempersiapkan diri maupun kendaraan untuk menghadapi musim mudik.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2018, 12:05 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2018, 12:05 WIB
Rupa-rupa Box Sepeda Motor Untuk Mudik
Box seperti ini dinilai lebih aman ketimbang memasang bambu atau kayu di behel belakang sebagai tempat barang tambahan.

Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa sebentar lagi akan memasuki bulan puasa. Yang artinya, sudah waktunya untuk mempersiapkan diri maupun kendaraan untuk menghadapi musim mudik.

Jutaan orang akan pulang ke kampung halaman dengan menggunakan beragam jenis transportasi. Ada yang menggunakan angkutan umum, menyewa kendaraan, hingga membawa mobil dan motor pribadi.

Kendati pemerintah sudah mengimbau pemudik untuk tidak menggunakan sepeda motor demi keamanan dan keselamatan, tetap saja sepeda motor masih menjadi transportasi favorit untuk pulang kampung. Irit dan bisa digunakan untuk mengantar bersilaturahmi ke sanak saudara dan kerabat di kota kelahiran menjadi alasannya.

Nah, khusus sepeda motor, banyak pemudik yang melengkapi sepeda motornya dengan aksesori, termasuk boks untuk menyimpan barang bawaan. Namun, memilih boks, baik top box maupun side box juga jangan sembarangan supaya tidak mengganggu kenyamanan dan keselamatan saat perjalanan jauh.

Menurut Indra Laksana Riadi owner Sekre Garage & Modified, yang harus diperhatikan saat memilih boks adalah ukuran karena bersinggungan dengan keselamatan diri dan orang lain. Jangan terlalu berlebihan memasang boks di kanan-kiri dan atas motor.

“Pilih boks sesuai motornya, jangan memaksakan dan berlebihan. Misalnya motor matik yang ukurannya kecil, ada yang pakai boks-boks ukuran besar, di atas, maupun di samping, ini malah lebay dan mengundang bahaya saat mudik nanti,” ujar Indra.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Yang perlu diperhatikan juga adalah beban yang akan dibawa. Jangan pula berlebihan karena setiap motor punya batas beban yang harus ditopang. Beban yang banyak, ditambah boks terlalu besar akan mengganggu kesimbangan dan kenyamanan. Karena itu memilih boks harus juga disesuaikan dengan jenis dan kapasitas mesin sepeda motor.

Lantas Indra mencontohkan. Untuk sepeda motor berkapasitas mesin 250 cc, maksimal dianjurkan memasang boks berkapasitas 31 liter, dan maksimal 37 liter untuk motor 650 cc.

Untuk top box Indra menyarankan perhatikan ketinggiannya. Ketinggian top box maksimal 30 cm dari permukaan body belakang. Tujuannya selain tidak mengganggu pengendara lain, juga untuk menjaga keseimbangan.

Hal lain yang harus diperhatikan boks tidak dianjurkan lebih kuat daripada motor karena jika terjadi kecelakaan atau terjatuh bisa membuat sasis bengkok.

“Satu lagi, boks tidak boleh melebihi lebar setang. Sudah pasti yang begini akan berbahaya saat melakukan manuver dan menyalip kendaraan lain. Bisa menyenggol kendaraan lain. Kalau menyenggol mobil, membahayakan rider-nya, kalau menyenggol motor lain, bisa membahayakan dirinya dan pemotor lain. Kalau macet susah buat selap-selip. Intinya milih boks motor jangan lebay, pilih yang sesuai dengan jenis motor,” imbuh Indra.

Reporter : Nazarrudin Ray

Sumber : Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya