Jawaban Nissan untuk Elektrifikasi Mobil Listrik di Indonesia

Salah satu langkah yang pernah Nissan lakukan terkait dengan elektrifikasi adalah memperkenalkan teknologi masa depan Nissan ke berbagai negara. Misalkan saja melalui press conference seputar teknologi masa depan yang digelar di Singapura pada tahun lalu.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 20 Feb 2019, 06:02 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 06:02 WIB
Nissan
Nissan memperkenalkan Note e-POWER Nismo S secara eksklusif untuk pasar Jepang. (Carscoops)

Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik diyakini akan menjadi kendaraan masa depan yang ramah lingkungan dan menjadi solusi mengurangi polusi di berbagai dunia, termasuk Indonesia. Nissan termasuk salah satu pabrikan yang cukup serius mengembangkan mobil ramah lingkungan.

Tengok saja Nissan Leaf yang diklaim sebagai salah satu mobil listrik yang cukup laris di pasaran. Indonesia pun menjadi salah satu negara yang menjadi target elektrifikasi Nissan.

Yutaka Sanada, Regional Senior Vice President Nissan Asia & Oceania, mengungkapkan rencana elektrifikasi Nissan di Indonesia. "Kami tertarik, dan kami akan berkomitmen untuk berkontribusi di domain ini (di Indonesia) sebagai merek Nissan. Di South East Asia, kami melihat adanya ekspektasi dari konsumen, bukan hanya pemerintah. Saya melihat polusi PM2.5 sangat signifikan. Hari demi hari sangat signifikan. Jadi bukan pemerintah saja yang mempercepat regulasi baru, tapi juga dari konsumen yang ingin memiliki solusi keadaan ini," ucap Yutaka saat interview peluncuran all new Nissan Livina, 19 Februari 2019, di Jakarta Pusat.

Salah satu langkah yang pernah Nissan lakukan terkait dengan elektrifikasi adalah memperkenalkan teknologi masa depan Nissan ke berbagai negara. Misalkan saja melalui press conference seputar teknologi masa depan yang digelar di Singapura pada tahun lalu. " Di ajang press conference ini perwakilan pemerintahan dari Indonesia bergabung. Begitu pula dengan Filipina dan Thailand, " sambung Yutaka.

Meskipun memiliki mobil berjenis full listrik, Nissan mengakui lebih cocok untuk membawa teknologi hybrid di Indonesia. "Beri kami waktu untuk mempelajari lebih lanjut dan membawa ke Indonesia secepat mungkin. Bukan saja mobil listrik, tapi juga teknologi E-Power. Selain charger, komponen yang dimilikinya banyak kesamaan dengan mobil listrik. Ini solusi yang baik di tingkatan ini di Indonesia. Dan kami akan mempercepat studi di Indonesia," pungkas Yutaka.

 

Saksikan Videonya di Bawah Ini:

Nissan Ogah Samakan Livina dengan Xpander, Padahal Platformnya Sama

Low multi purpose vehicle (LMPV) terbaru PT Nissan Motor Indonesia (NMI), all new Nissan Livina hadir dengan menggunakan platform Mitsubishi Xpander. Model ini, sekaligus menjadi hasil kolaborasi pertama aliansi Nissan-Mitsubishi-Renault di Indonesia.

Namun, pihak Nissan sendiri tidak setuju jika model anyarnya disamakan dengan Mitsubishi Xpander. Pasalnya, mobil keluarga multi bawah terbarunya ini masih hadir dengan DNA Nissan.

 
 

"Kami menghabiskan uang dan waktu untuk membawa model ini, terlebih soal eksterior, dan ada beberapa perubahan," jelas Presiden Direktur NMI, Isao Sekiguchi, di sela-sela peluncuran all new Nissan Livina, di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Lanjut Sekiguchi, perbedaan Nissan Livina terletak pada head unit 7 inci, jok kulit untuk tipe tertinggi.

"Kami membawanya untuk konsisten ciri khas Nissan. Saya tidak sepenuhnya setuju jika dibilang sama seperti Mitsubishi Xpander, kami akan menyematkan ciri khas Nissan pada Livina," jelasnya.

 

Sementara itu, menurut Regional Senior Vice President Nissan Asia & Oceania, Yutaka Sanada, Nissan memang beraliansi dengan Mitsubishi, namun untuk model yang dikeluarkan tetap ada perbedaan karakter.

"Nissan akan tetap berkarakter Nissan. bahkan dalam beberapa hal, kami juga berkompetisi," pungkasnya di tempat yang sama.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya