Tips Mudik Melalui Jalur Tol yang Panjang

Arus mudik Lebaran menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H mulai bergulir. PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat total 186.602 kendaraan meninggalkan Jakarta

oleh Septian Pamungkas diperbarui 31 Mei 2019, 11:04 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2019, 11:04 WIB
Kementerian PUPR berupaya untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa dari Merak - Banyuwangi sepanjang 1.150 Km pada akhir tahun 2019. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR berupaya untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa dari Merak - Banyuwangi sepanjang 1.150 Km pada akhir tahun 2019. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Arus mudik Lebaran menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H mulai bergulir. PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat total 186.602 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah Timur, arah Barat dan arah Selatan pada H-7 Lebaran atau pada Rabu (29/05).

Rifat Sungkar selaku pendiri Rifat Drive Labs menyebut, arus mudik tahun ini ada banyak keuntungan, salah satunya banyak infrastruktur yang berkembang.

Ya, Tol Trans Jawa yang telah beroperasi menjadi opsi untuk mempercepat para pemudik untuk sampai ke kampung halaman. Hanya saja, tarif yang relatif tinggi bagi sebagian masyarakat dianggap memberatkan.

"Jadi kalau ada banyaknya protes yang berkembang mengenai mahalnya (tarif) tol, tolong dilihat dari sisi lain seperti penghematan yang bisa dilakukan tentang bahan bakar dan waktu tempuh yang tidak bisa dihargai pakai uang," ujar Rifat kepada Liputan6.com, Jumat (31/5/2019).

Karena tarif yang tinggi, pereli nasional yang juga brand ambassador Mitsubishi di Indonesia itu menghimbau agar para pemudik memperhatikan isi saldo e-money atau uang elektronik.

"Soal Toll lagi, jangan sampai jadi masalah baru. Yang pasti perhatikan isi saldo, jangan sampai kurang. Dan jangan sering berhenti karena semakin sering berhenti semakin besar pula potensi membuat penuh di rest area," katanya.

 

Peka Terhadap Informasi

Dirinya juga menyarankan agar para pemudik lebih peka terhadap informasi terkait arus mudik baik dari kepolisian maupun operator jalan tol yang disampaikan melalui berbagai media.

Salah satu informasi yang perlu dipantau adalah rekayasa lalu lintas one way Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek yang diberlakukan atas diskresi Kepolisian.

"Pantau juga tentang peluang positif untuk mudik yang lebih cepat dengan memanfaatkan sistem buka tutup atau ganjil-genap di jam-jam tertentu dengan titik-titik kilometer yang berpotensi besar terjadi bottle neck kemacetan yang akan dilewati," tutup Rifat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya