Dulu Ban Berwarna Putih, Kenapa Sekarang Hitam?

Saat awal-awal ban diproduksi, ternyata warnanya putih. Warna putih tersebut akibat penggunaan karet murni sebagai bahan pembuat ban.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2019, 16:04 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2019, 16:04 WIB
Musim Hujan Tiba, Segera Rotasi Ban Mobil
Hal yang wajib dilakukan pertama kali saat menghadapi perubahan iklim adalah merotasi ban.

Liputan6.com, Jakarta - Saat awal-awal ban diproduksi, ternyata warnanya putih. Warna putih tersebut akibat penggunaan karet murni sebagai bahan pembuat ban.

Tapi saat ini semua ban yang dipakai tak ada yang berwarna putih. Baik ban untuk kendaraan bermotor maupun tidak. Ke manakah perginya ban berwarna putih dan mengapa jadi hitam?

Dilansir Zing, karet murni ternyata memiliki kelemahan karena cepat aus dan tidak tahan gesekan besar. Selain itu juga mudah keras dan retak, sehingga menyebabkan banyak masalah dan ketidaknyamanan bagi pemilik mobil.

Kemudian pada tahun 1915 ditemukan inovasi untuk membuat ban lebih awet, yakni menambahkan zat yang bisa menahan abrasi. Sehingga ban memiliki umur lebih panjang 4 sampai 5 kali.

Jenis bubuk karbon hitam itu dicampur dengan karet untuk membuat ban. Campuran bahan itu bisa menyumbang sekitar 30 persen dari volume ban.

Ban Warna-warni

Selain warna putih, pada tahun 1950, bahkan warna ban lebih beragam. Ada oranye, merah, dan kuning. Tapi sayangnya, meski menarik ban dengan warna-warna gonjreng itu lebih cepat kaku dan berubah warna.

Setelah diteliti, ban berwarna-warni itu juga punya umur lebih pendek ketimbang ban warna hitam. Hal itu lantaran karet berwarna akan bereaksi kimia dan mengubah sifat ban, jika bercampur dengan senyawa berbasis ozon dan sinar inframerah dari matahari.

Maka, ban berwarna tak lagi dipasarkan. Selain karena tidak bisa bertahan lama, harganya juga bisa selangit.

Dalam perkembangannya pun, produsen sempat memberikan campuran senyawa lilin. Sebab senyawa itu disebut bisa menciptakan lapisan pelindung antara udara dan permukaan polimer dari ban. Nah proses tersebut dijuluki mekar.

Hanya saja, ketika parkir dalam waktu yang lama di bawah sinar matahari, proses itu tidak terjadi karena tak ada gerakan ban. Lalu ozon dan sinar inframerah akan mempengaruhi ban dan menyebabkan ban cepat rusak.

Ban Hitam

Hingga akhirnya, seiring berjalannya waktu kini ban berwarna hitam. Semua ban berwarna hitam. Jika ada bedanya, pada ukuran dan bentuk kembangnya, serta strukturnya.

Selain lebih panjang umur, rupanya secara estetika ban berwarna hitam membuat mobil terlihat lebih bersih.

Sumber: Otosia.com

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya