Kendaraan Listrik Tidak Mengurangi Emisi Secara Signifikan, Kecuali Sepeda

Perkembangan kendaraan listrik yang terjadi di dunia, termasuk Indonesia salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi gas buang yang semakin parah.

oleh Arief Aszhari diperbarui 25 Agu 2019, 18:18 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2019, 18:18 WIB
Mobil listrik
Ilustrasi mobil listrik sedang mengalami pengisian daya baterai di Amsterdam, Belanda. (Sumber Flickr/lhirlimann)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan kendaraan listrik yang terjadi di dunia, termasuk Indonesia salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi gas buang yang semakin parah. Namun, penggunaan mobil listrik, hybrid, atau plug-in hybrid, dan energi terbarukan lainnya tidak cukup signifikan untuk menjadi solusi hal tersebut.

Melansir Autoevolution, dibanding penggunaan kendaraan listrik, menempatkan masyarakat untuk menggunakan sepeda atau kendaraan umum lebih berpengaruh untuk mengurangi emisi.

Kesimpulan tersebut, berdasarkan laporan yang diterbitkan pada 22 Agustus 2019, yang berjudul, Clean Growth: Technologies for meeting the U.K.’s emissions reduction target. Dalam hal ini, bagaimana melihat Inggris telah mampu mencapai pengurangan emisi terkemuka selama lebih dari 20 tahun, dan dengan langkah-langkah yang menerapkan tren untuk melanjutkan.

Menurut pemerintah Inggris, mengganti kendaraan saat ini dengan versi emisi lebih rendah tidak akan berhasil, dan bukan solusi menyeluruh.

Laporan tersebut juga mengutip peringatan Survei Geologi Amerika Serikat, tentang kemungkinan kekurangan mineral di masa depan yang diperlukan untuk membuat baterai kendaraan listrik. Perkiraan saat ini menunjukkan bahwa, pada tingkat EV yang dibuat sekarang, cadangan mineral yang dapat digunakan memungkinkan hanya untuk periode produksi selama 30 tahun.

Dengan kata lain, kendaraan listrik mungkin menawarkan solusi untuk beberapa masalah, tetapi tidak seramah lingkungan kelihatannya. Setidaknya, dalam hal bagaimana mineral yang dibutuhkan untuk ditambang dan diproses.

"Dalam jangka panjang, kepemilikan kendaraan pribadi yang meluas tampaknya tidak sesuai dengan dekarbonisasi yang signifikan,” demikian kesimpulan komite.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Penggunaan transportasi umum

Sementara itu, dekarbonisasi yang signifikan dapat dicapai dengan langkah-langkah pemerintah mendorong penggunaan sepeda atau berjalan, dan menggunakan transportasi umum.

"Kurangi jumlah kendaraan yang dibutuhkan, misalnya dengan mempromosikan dan meningkatkan transportasi umum," saran komite.

Komite juga merekomendasikan untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel dengan target 2040 dari saat ini (2035 atau lebih cepat), dan meningkatkan teknologi untuk menangkap dan menyimpan karbon, serta memperkenalkan insentif keuangan untuk rumah yang lebih hemat energi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya