Liputan6.com, Jakarta - Hadirnya Peraturan Presiden (Perpres) terkait kendaraan listrik membuktikan pemerintah ingin mendorong pelaku industri otomotif membangun kendaraan listrik di Indonesia.
Namun, kehadiran kendaraan listrik ini dinilai memiliki tantangan tersendiri. Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) angkat bicara.
Advertisement
Baca Juga
" Kalau bicara kendaraan listrik, tentu butuh infrastruktur yang cukup banyak. Kita dulu pernah mengalami saat bahan bakar alternatif CNG (compressed natural gas). CNG butuh stasiun pengisian khusus, begitu pula kendaraan listrik. Misalkan truk melakukan perjalanan dari Jakarta ke Surabaya, mau charging dimana? belum tentu ada," ungkapnya saat ditemui di Jakarta Pusat.
Keterbatasan infrastruktur menjadi salah satu perhitungan yang harus dipertimbangkan baik-baik saat melakukan pengiriman barang. Â
"Â Dulu waktu saya survey, CNGÂ dikatakan lebih murah dan bisa lebih hemat. Tapi tidak lebih hemat juga, kenapa? Misalkan pakai solar, indikator bahan bakar mau habis dan dekat Empty tidak perlu khawatir, tapi kalau CNG gas tinggal 1/3 harus persiapan mau isi di mana. Repot kalau tidak ketemu stasiun pengisian gasnya. Malah tidak efisien," sambungnya.
Â
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Perpres Kendaraan Listrik Terbit, Hino Tertarik Jual Truk Hybrid di Indonesia?
PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) berkomitmen untuk memperkenalkan kendaraan komersial ramah lingkungan di Indonesia. Seperti memamerkan Hino Hybrid di GIIAS 2019 lalu, dan HMSI akan memamerkan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia Electric Motor Show 4-5 September 2019 di Balai Kartini, Jakarta.Â
Hadirnya Peraturan Presiden (Perpres) terkait kendaraan listrik menandakan pemerintah ingin mendorong pelaku industri otomotif membangun kendaraan listrik di Indonesia. Menanggapi hal ini, Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI angkat bicara.
Baca Juga
" Ini ada kaitannya dengan EV, perpres memang sudah ditandatangan. Tapi sementara ini kita baru nunggu dulu, karena turunannya kita belum tahu. Kalau dari Hino, kita sudah display truk hybrid, ini bisa menjadi salah satu pilihan," ungkapnya saat ditemui di Jakarta Pusat.
Menurut Santiko, komposisi kendaraan komersial dan passanger berbeda jauh. Populasi mobil passanger mencapai 85 persen, sehingga itu yang menjadi target untuk mengurangi polusi udara.
" Jadi kalau dari sudut Hino, kita punya hybrid, ini yang kita mau coba pelajari terus. Sampai mana bisa kita kembangkan, atau bisa menjadi pilihan untuk government untuk di komersial nantinya, " pungkasnya.
Â
Advertisement