Liputan6.com, Jakarta - Panasonic akan meningkatkan kapasitas produksi baterai untuk Tesla tahun depan, dengan investasi yang diharapkan lebih dari USD100 juta atau setara dengan Rp1,4 triliun.
Berdasarkan laporan Asia Nikkei, investasi besar tersebut akan dilakukan di Gigafactory 1, pabrik baterai di negara bagian Nevada, Amerika Serikat (AS) dengan 13 jalur produksi. Panasonic akan menambah jalur lain, dengan meningkatkan kapasitas 10 persen menjadi 39 gigawatt-jam per tahun.
Advertisement
Investasi pabrikan baterai besar ini, merupakan ekspansi kapasitas pertama di Gigafactory sejak dibuka pada 2017. Panasonic juga akan meningkatkan baterai yang diproduksi di Gigafactory, meningkatkan kapasitas penyimpanan masing-masing baterai sebesar 5 persen mulai September.
Investasi ini, sekaligus menandai meredanya ketegangan antara kedua mitra, yang hubungannya telah berbatu sejak musim semi 2019.
Mulai membaiknya hubungan antara Panasonic dan Tesla terjadi dengan melonjaknya penjualan mobil listrik, seperti Model 3.
Meskipun pandemi virus Corona Covid-19, Tesla Model 3 tengah mengalami penjualan yang pesat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perselisihan Panasonic dan Tesla
Sementara itu, pendiri Tesla sendiri, Elon Musk mengatakan tantangan produksi baterai yang terbatas sebagai tantangan untuk pertumbuhan kendaraan listrik di dunia. Ada rencana sebelumnya, untuk meningkatkan produksi di Gigafactory, dengan kedua perusahaan pada 2018, dan berharap dapat meningkatkan kapasitas hingga 50 persen.
Rencana tersebut, akhirnya tidak berhasil, karena produksi Model 3 mengalami hambatan. Kemudian, perselisihan antara Tesla dan Panasonic diketahui publik, setelah Musk berbicara lewat akun twitter pribadinya, terkain pasokan baterai menjadi kendala produksi Model 3.
Advertisement
Penjualan Naik
Saat ini, Tesla menikmati pertumbuhan yang kuat dalam penjualan dan pendapatan, dan kedua belah pihak tampak puas. "Ini bukan saatnya mengkhawatirkan investasi besar," kata seorang pejabat Panasonic.
Sebagai informasi, penjualan global di Tesla diproyeksikan sebesar 500 ribu unit kendaraan tahun ini, dan naik 36 persen dari tahun sebelumnya.
"Dengan kapasitas produksi tahunan yang ditetapkan melebihi 1 juta kendaraan tahun depan, kapasitas produksi baterai juga kemungkinan akan meningkat," pungkas pejabat Panasonic.